Potensinews.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menjadikan ekonomi kreatif sebagai penggerak utama ekonomi bangsa.
Sektor ini bahkan disebut sebagai tambang baru negeri oleh Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya.
Langkah strategis telah dilakukan dengan memisahkan Kementerian Ekonomi Kreatif dari Kementerian Pariwisata.
Pemisahan ini bertujuan memberikan fokus penuh dalam menggarap potensi besar di 17 subsektor ekonomi kreatif, sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019.
Hasbil Mustaqim Lubis, Deputi Ekonomi Kreatif DPP PD, menilai langkah ini sangat tepat.
“Dengan kreativitas, inovasi, dan teknologi, Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi kreatif dunia,” ujarnya.
Arah kebijakan ekonomi kreatif dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 memiliki tujuh fokus utama. Kebijakan tersebut mencakup penguatan ekosistem berbasis budaya dan kekayaan intelektual, peningkatan produk bernilai tambah tinggi, pengembangan hub digital, serta penumbuhan startup kreatif.
“Kalau dulu tambang emas dan batubara jadi andalan, kini tambang masa depan kita adalah ekonomi kreatif,” tegas Teuku Riefky Harsya.
Kebangkitan sektor ini ditunjukkan oleh keberhasilan film Jumbo, karya anak bangsa yang sukses mencetak sejarah sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Dengan dukungan pemerintah yang kuat dan arah kebijakan yang jelas sejalan dengan Asta Cita ke-3, Indonesia kini siap melangkah menjadi raksasa ekonomi kreatif dunia.
