Potensinews.id – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Kabupaten Banyuasin, Kamis, 27 November 2025, menjadi momentum deklarasi visi besar sektor kesehatan.
Gubernur Sumsel, Dr. H. Herman Deru, secara resmi mencanangkan program Sumsel Health Tourism 2026, dengan komitmen kuat untuk menjadikan provinsi ini destinasi wisata kesehatan berkelas Asia.
Dalam sambutannya, Herman Deru menegaskan bahwa Health Tourism atau Wisata Kesehatan ini adalah bagian dari “Gawi Besar” yang bertujuan mempersiapkan generasi Gen A, Z, dan Milenial menuju Indonesia Emas 2045.
“Kita punya modal luar biasa. Infrastruktur ada, SDM kesehatan siap, layanan unggulan di berbagai rumah sakit pun sudah tersedia. Bahkan Sumsel punya layanan yang tidak dimiliki provinsi lain, seperti Rumah Sakit Kusta Banyuasin dan program bayi tabung dengan tingkat keberhasilan lebih dari 60 persen,” ujar Gubernur.
Peluang Sumsel menjadi destinasi wisata kesehatan terbuka lebar seiring kembali dibukanya penerbangan internasional di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, termasuk rencana pembukaan rute langsung Palembang–Singapura.
Namun, Gubernur menekankan satu kunci utama untuk meraih kepercayaan wisatawan asing dan domestik, transparansi harga layanan.
“Orang luar ingin berbondong-bondong datang ke Sumsel. Tapi satu kunci: transparansi harga layanan kesehatan. Ketika masyarakat tahu biayanya dengan jelas, kepercayaan akan tumbuh,” tegas Herman Deru.
Untuk mencapai visi Health Tourism 2026, Pemerintah Provinsi Sumsel berkomitmen memperkuat layanan melalui lima fokus utama, di antaranya:
1. Peningkatan infrastruktur rumah sakit.
2. Profesionalitas frontliner hingga tenaga medis spesialis.
3. Percepatan layanan dan efisiensi administrasi.
4. Transparansi total biaya medis dan non-medis.
5. Pembukaan klinik-klinik unggulan, termasuk klinik skincare medis.
Bupati Banyuasin, Dr. Askolani Jasi, menyampaikan rasa bangga karena daerahnya terpilih menjadi tuan rumah HKN tingkat provinsi.
Ia menegaskan, Banyuasin terus mengupayakan pemerataan layanan kesehatan hingga tingkat desa, sejalan dengan peningkatan infrastruktur yang telah memangkas waktu tempuh secara signifikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr. H. Trisnawarman M.Kes. menekankan bahwa pembangunan kesehatan Sumsel selaras dengan prioritas nasional, seperti pengentasan stunting dan penanganan TB.
Ia juga memastikan peningkatan akses layanan kesehatan masyarakat, termasuk di rumah sakit rujukan.
“Rumah Sakit Permata yang kemarin sempat di-launching oleh Gubernur kini sudah bisa menggunakan layanan BPJS dan KIS,” jelasnya.












