Potensinews.id — Polemik mengenai kelangkaan obat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Kepulauan Sangihe mencuat setelah beredarnya screenshot percakapan WhatsApp di media sosial yang menunjukkan adanya patungan sejumlah dokter dan tenaga kesehatan.
Direktur RS Liunkedage Tahuna, dr. Aprikononus Loris, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu 3 Desember 2025, menegaskan bahwa patungan yang dilakukan merupakan inisiatif sukarela untuk menanggulangi situasi darurat sambil menunggu pengadaan obat resmi.
Menurut dr. Loris, persoalan bermula dari mekanisme pendapatan rumah sakit yang tidak bisa diterima secara langsung setiap bulan. Pendapatan terbesar bersumber dari jasa layanan, baik umum maupun BPJS, yang pembayarannya kerap mengalami jeda 30 hingga 40 hari. Kondisi ini menyebabkan anggaran pembelian obat cepat habis, bahkan disebut telah habis pada minggu ke-9 tahun berjalan.
Kelangkaan sejumlah obat dan reagen laboratorium pun tidak terhindarkan. Sebagai langkah cepat, pihak rumah sakit telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memperoleh tambahan obat dari gudang farmasi pemerintah.
Selain itu, proses pengadaan melalui e-katalog sudah berjalan, namun membutuhkan waktu sekitar satu minggu sebelum obat tiba.
Terkait screenshot yang beredar, dr. Loris menjelaskan bahwa dana yang terkumpul dari dokter, perawat, tenaga administrasi, hingga manajemen mencapai sekitar Rp34 juta. Dana tersebut telah dibahas dan disepakati bersama sebelumnya. Dana itu digunakan untuk membeli obat dan reagen yang diperlukan segera. Ia menegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan dan semua dilakukan murni karena kepedulian terhadap pelayanan pasien.
Selain itu, rapat internal rumah sakit juga memutuskan untuk menunda pembayaran jasa layanan bulan November agar anggarannya dapat dialihkan sementara untuk pembelian obat dan bahan medis habis pakai. Keputusan ini disetujui dalam rapat terbuka bersama perwakilan ruangan sebagai upaya jangka pendek agar pelayanan pasien tidak terganggu.
Dr. Loris menegaskan bahwa tidak ada hal yang ditutupi dan seluruh langkah diambil demi menjaga kelangsungan pelayanan kesehatan masyarakat.












