Potensinews.id, BANDARLAMPUNG – Upaya pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) terus dipercepat, menjanjikan koneksi yang lebih efisien antara Provinsi Lampung dan Aceh.
Dengan penambahan ruas yang beroperasi, ini diharapkan akan meningkatkan mobilitas masyarakat di pulau Sumatera.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa JTTS memiliki panjang total 2.749 km, yang terdiri dari koridor utama sepanjang 1.889 km dan koridor pendukung sepanjang 860 km.
Saat ini, terdapat ruas tol yang sudah beroperasi sepanjang 596 km, dan 361 km lagi sedang dalam konstruksi.
“Terdapat empat ruas sepanjang 582 km dalam Rencana Tahap II, lima ruas sepanjang 657 km dalam Tahap III, dan enam ruas sepanjang 553 km dalam Tahap IV,” ujar Basuki, seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (15/1/2024).
Untuk perjalanan dari Lampung ke Aceh melalui JTTS, masyarakat akan melewati 12 ruas tol, termasuk Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, hingga Tol Sigli-Banda Aceh.
Pada 2024, Kementerian PUPR menargetkan beberapa ruas JTTS koridor utama akan beroperasi, termasuk Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dan Tol Binjai-Langsa.
Salah satu ruas tol yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2024 adalah Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi 1 Padang-Sicincin, yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau, ruas ini memiliki panjang 36,6 km.
Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, menyampaikan bahwa progres pembebasan lahan untuk Tol Padang-Sicincin telah mencapai 92,6 persen dan konstruksinya 47,22 persen.
“Targetnya adalah Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi 1 Padang-Sicincin bisa selesai dan beroperasi pada Juli 2024, yang diharapkan dapat mendukung jalur logistik dan pariwisata, serta berdampak pada peningkatan ekonomi di Sumatera Barat dan Riau,” kata Hedy saat meninjau proyek pada 11 Januari 2024 lalu.
Keseluruhan, pembangunan JTTS yang dipercepat ini diharapkan dapat menghubungkan Lampung dengan Aceh lebih efisien, mempersingkat waktu tempuh, dan mendukung kelancaran mobilitas serta perekonomian di pulau Sumatera.