Lampung Selatan

Genjot PAD Akhir 2025, Bupati Lampung Selatan Minta OPD Lebih Cerdas, Kreatif, Out of The Box

×

Genjot PAD Akhir 2025, Bupati Lampung Selatan Minta OPD Lebih Cerdas, Kreatif, Out of The Box

Sebarkan artikel ini
Genjot PAD Akhir 2025, Bupati Lampung Selatan Minta OPD Lebih Cerdas, Kreatif, Out of The Box
Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, memberi arahan tegas saat memimpin Rakor Evaluasi Kinerja di Aula Krakatau, menekankan optimasi PAD, mitigasi aset, dan strategi kreatif jelang tantangan 2026. Foto: Ist

Potensinews.id — Bupati Lampung Selatan menegaskan kepada seluruh perangkat daerah agar mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan keluar dari pola kerja yang monoton menjelang penutupan tahun anggaran 2025. Ia menilai, capaian akhir tahun bukan sekadar formalitas, melainkan momentum final untuk menyempurnakan kinerja pemerintah daerah sebelum memasuki tantangan 2026.

Dalam insan forum evaluasi bulanan itu, Bupati menekankan bahwa tantangan 2026 akan jauh lebih berat dan menuntut pendekatan kerja yang adaptif, kreatif, serta strategis. Menurutnya, tantangan tersebut membutuhkan keputusan berani, langkah cepat, dan strategi yang tidak biasa.

Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bulanan Evaluasi Kinerja Pemkab Lampung Selatan yang digelar di Aula Krakatau, Kamis (4/12/2025). Rakor membahas progres tahunan program pembangunan, realisasi PAD, serta evaluasi menyeluruh tata kelola keuangan dan aset daerah.

Bupati menegaskan pentingnya forum tersebut sebagai ruang pemantauan dinamika lapangan. Ia ingin memastikan kebijakan daerah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Akhir tahun ini terasa kurang afdal jika capaian yang ada tidak kita sempurnakan,” ujarnya, menekankan bahwa masih ada celah dan energi untuk mengejar target.

Baca Juga:  Safari Ramadhan Perdana, Bupati Egi Sambangi Warga Ketapang

Ia memetakan tiga fokus utama yang wajib dituntaskan sebelum akhir tahun, yakni penatausahaan keuangan, pengelolaan barang milik daerah, serta penuntasan laporan keuangan pemerintah daerah. Dengan batas waktu realisasi belanja pada minggu ketiga Desember, ia menyebut masih ada peluang bagi setiap OPD untuk menekan laju percepatan dan mengejar target akhir tahun.

Bupati juga memberi sorotan tajam soal aset daerah yang tidak lagi produktif. Ia menilai, daerah tidak perlu menampung barang yang tidak dimanfaatkan. “Tidak ada dampak bagi masyarakat. Tapi pastikan penanganannya tetap sesuai koridor regulasi dan hukum, agar kita bisa memitigasi potensi risiko,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan dan unsur Forkopimda yang hadir menyampaikan laporan progres PAD per 2 Desember 2025, termasuk kendala teknis di tiap sektor. Bupati mengapresiasi OPD yang lampaui target, namun menegaskan capaian itu bukan garis finis, melainkan pijakan untuk strategi lebih inovatif di 2026.

Baca Juga:  Bupati Egi Hadiri Peresmian Masjid Raya Al-Bakrie Lampung Bersama Menteri Agama

“Kalau cara kerjanya biasa saja, hasilnya minim. 2026 menuntut kita berpikir dan bertindak lebih cerdas, kreatif, serta berani melakukan terobosan, bukan kerja rutinitas,” kata Radityo Egi Pratama.

Ia meminta setiap OPD menyamakan mindset kolaboratif dan menetapkan target PAD secara terukur dan objektif, bukan asumtif. Ia juga mendorong penerapan siklus kerja PDCA (Plan-Do-Check-Action) agar evaluasi bersifat berkesinambungan dan berdampak, bukan berhenti pada laporan administratif.

Ia mengingatkan agar pola kerja yang tidak efektif ditinggalkan. “Kalau sudah berkirim surat namun tidak membuahkan hasil, ganti metodenya, bukan diulang-ulang. Birokrasi harus fleksibel, taktis, tapi tetap taat aturan,” tegasnya.

Di luar isu PAD, Bupati kembali menekankan keberlanjutan program penataan ruang publik dan kebersihan lingkungan, terkhusus program ABRI (Ayo Bersih Rapi Indah) dan BKW (Bersih Krakatau Way) yang menjadi andalan pembenahan wajah kota dan area publik di Lampung Selatan.

Baca Juga:  Festforia Tanjung Bintang, Panggung Kreativitas dan Kebangkitan Ekonomi Lokal

Ia lalu menutup rakor dengan pesan visioner yang menggelitik semangat kolektif. “Kita jadikan Lampung Selatan taman—Tamannya Pulau Sumatera. Saya tidak suka yang kotor. Yang tidak rapi. Kita harus bergerak bersama, menyapu bersih kekumuhan dari ruang-ruang publik,” pungkasnya.