Bandar Lampung

APEKSI Outlook 2025: Otonomi Daerah dan Kolaborasi Jadi Kunci Pembangunan Kota

×

APEKSI Outlook 2025: Otonomi Daerah dan Kolaborasi Jadi Kunci Pembangunan Kota

Sebarkan artikel ini
APEKSI Outlook 2025: Otonomi Daerah dan Kolaborasi Jadi Kunci Pembangunan Kota
Para wali kota se-Indonesia bersama jajaran pengurus APEKSI berfoto bersama usai Pidato Akhir Tahun APEKSI Outlook 2025 di Paradise Hall Hotel Novotel Lampung, Sabtu (20/12/2025). Foto: Ist

Potensinews.id — Komisariat Wilayah (Komwil) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) menekankan pentingnya penguatan otonomi daerah, kolaborasi antarkota, serta dukungan konkret pemerintah pusat dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan perkotaan menuju tahun 2026.

Penegasan tersebut mengemuka dalam Pidato Akhir Tahun APEKSI Outlook 2025 yang digelar di Paradise Hall Hotel Novotel Lampung, Sabtu (20/12/2025).

Perwakilan Komwil I APEKSI, Wakil Wali Kota Solok Suryadi Nuryadi, menyoroti meningkatnya intensitas bencana alam di berbagai daerah menjelang akhir tahun. Ia menilai, penanganan bencana masih kerap terkendala karena skema bantuan pemerintah pusat belum sepenuhnya menyesuaikan kebutuhan spesifik daerah terdampak.

“Bantuan memang tersedia, tetapi sering kali tidak cepat dan tidak tepat sasaran karena kondisi setiap daerah berbeda,” ujar Suryadi.

Ia juga menekankan perlunya penguatan infrastruktur perkotaan, khususnya di wilayah aliran sungai dan kawasan bantaran sungai yang rawan banjir akibat keterbatasan sarana pengendali.

Baca Juga:  Bantah LCW: Pemkot Bandarlampung Klarifikasi Dugaan Korupsi APBD

Sementara itu, Wakil Komwil II APEKSI sekaligus Wali Kota Jambi Maulana menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi periode penuh tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah kota. Ia mengajak seluruh kepala daerah memperkuat peran kolektif dalam menghadapi dinamika pembangunan ke depan.

“Memasuki 2026, tantangan akan semakin berat, baik dari dinamika global maupun kondisi dalam negeri. Namun peluang tetap terbuka, terutama dalam pengendalian inflasi dan penguatan UMKM melalui kerja sama antardaerah,” kata Maulana.

Maulana juga menyoroti sejumlah isu strategis, mulai dari perubahan iklim, banjir, abrasi, pengelolaan sampah, hingga konektivitas wilayah. Ia menyampaikan beberapa rekomendasi, di antaranya penguatan kerja sama pembangunan, peningkatan akses jalan lintas Sumatera, pengembangan transportasi publik ramah lingkungan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga:  Gubernur Lampung Tekankan Kesiapan Pemkot Beradaptasi untuk Pembangunan Kota Berkelanjutan

Perwakilan Komwil III APEKSI, Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto, menekankan pentingnya solidaritas antarkepala daerah, terutama bagi wilayah yang tengah mengalami musibah.

“Kita tidak sendirian dalam membangun kota masing-masing. Semua daerah memiliki tantangan dan potensi yang sama. Kolaborasi menjadi kunci,” ujarnya.

Senada, Ketua Komwil IV APEKSI sekaligus Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyoroti keterbatasan fiskal daerah di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Menurutnya, APEKSI memiliki peran strategis sebagai saluran aspirasi daerah kepada pemerintah pusat.

“Banyak daerah dengan fiskal terbatas tetap membutuhkan perhatian pemerintah pusat. APEKSI harus menjadi wadah untuk memperjuangkan kepentingan daerah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komwil VI APEKSI sekaligus Wali Kota Kendari dr. Siska Karina Imran menegaskan bahwa pembangunan kota tidak lagi dapat dilakukan secara konvensional di tengah tekanan perubahan iklim, tantangan ekonomi, keterbatasan fiskal, serta tuntutan pelayanan publik yang semakin tinggi.

Baca Juga:  LBH SMSI Provinsi Lampung menggelar rapat evaluasi program kerja dan evaluasi internal kepengurusan.

“Kekuatan terbesar APEKSI adalah solidaritas. Kita saling belajar dan berbagi praktik baik agar pembangunan kota ke depan lebih berkelanjutan dan berkeadilan,” ujarnya.

Ia berharap, pada tahun 2026, APEKSI semakin kuat sebagai ruang kolaborasi strategis nasional dalam mendorong pembangunan kota yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.