Bandar Lampung (Potensinews.id) — Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul awal 1444 H, pengurus masjid An-Nur, Wismamas Kemiling, Bandar Lampung, menggelar kajian islam Sabtu, 8 Oktober 2022.
Takmir masjid Muji, dalam sambutannya mengapresiasi atusias warga yang hadir dalam acara tersebut cukup ramai.
Muji juga mengajak masyarakat untuk memakmurkan Masjid An-Nur ini, mudah-mudahan kedepan masjid An-Nur tetap ramai jamaahnya.
“Alhamdulillah Terimakasih kepada bapak-bapak, Ibu-ibu, dan adik-adik yang telah hadir di masjid An-Nur untuk mengikuti kegiatan kajian islam dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Insyaallah kalau masjid kita makmur, lingkungan kita juga makmur dan sejahtera, Allah juga akan memberkahi kita semua”. Ujarnya.
Muji juga menyampaikan progres pembangunan masjid An-Nur yang sedang berjalan masih membutuhkan banyak dana.
Takmir masjid juga mengajak para jamaah dan masyarakat umum yang memiliki kelapangan rezeki agar dapat menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu pembangunan masjid An-Nur.
Pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini Masjid An-Nur mengusung tema “Hikmah Maulid Nabi” Tentunya tidak sekadar memperingati melainkan mengambil hikmah dari ahlak Rasulullah dengan meneladaninya.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW adalah bertepatan pada sejarah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah.
Makna peringatan Maulid Nabi adalah mengingatkan manusia tentang risalah dan sirah dari Nabi SAW. Dengan begitu, umat Islam akan memahami bahwa satu-satunya tauladan adalah Nabi Muhammad SAW.
Dalam isi tausiahnya, Ustad Prasetyo Ari Wibowo, S.Sos.I, M.Pd. mengungkapkan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan momentum untuk kita mengingat dan bersolawat Nabi untuk mendapatkan safaatnya dan bagian kecintaan kita terhadap Rasulullah.
“Bahkan, dalam sebuah hadist sahih yang artinya tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia semuanya,” kata ustad Ari.
Dari hadis ini menunjukkan kita wajib mencintai Rasulullah melebihi segala-galanya. Melebihi dari cinta kita kepada diri kita, kepada orang tua, kepada istri, kepada anak, dan kepada harta.
“Maka dari itu, setiap umat Islam wajib memiliki cinta kepada Rasulullah karena nabi mendedikasikan hidupnya untuk umat,” ujarnya.
Ustad Ari tidak menampik bahwa ada terdapat faham yang tidak memperingati maulid. Akan tetapi hal tersebut tidak perlu memunculkan gesekan di antara umat islam, “apapun aliran kita, apapun faham kita, apapun mazhab kita, tata cara kita beribadah, mari tidak kita jadikan permasalahan dan alasan untuk tidak mengaji”.
Pada akhir tausiah ustad Ari Wibowo mengajak jamaah yang hadir pada acara tersebut untuk mengenal Rasulullah, mencintai Rasulullah, bersolawat Nabi sebanyak-banyaknya, dan tentunya memakmurkan Masjid An-Nur ini. (Jaf)