Potensinews.id – Rektor Unila buka SNIP VI guna dorong inovasi keinsinyuran
Universitas Lampung (Unila) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Insinyur Profesional ke-6 (SNIP VI) dengan tema “Insinyur untuk Indonesia Emas”.
Acara tersebut diadakan secara hybrid, menggabungkan format daring melalui virtual meeting dan luring di Hotel Emersia, Bandarlampung, Minggu, 10 Maret 2024.
SNIP VI tahun 2024 merupakan bagian dari agenda tahunan Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik (PSPPI FT) Unila.
Acara ini bertujuan untuk memperluas ilmu pengetahuan dan menerapkan teknologi di bidang keinsinyuran.
Serta menghasilkan produk penelitian dan publikasi ilmiah bermanfaat.
Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., membuka acara dengan apresiasi terhadap PSPPI Unila atas penyelenggaraan SNIP VI.
Ia berharap seminar ini dapat menghasilkan produk penelitian dan publikasi ilmiah yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keinsinyuran.
SNIP VI diikuti oleh 54 pemakalah insinyur dari berbagai daerah di Indonesia.
Acara ini menyediakan 6 sesi paralel di ruang virtual meeting untuk mendiskusikan berbagai topik menarik dalam ilmu teknik.
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Lampung, Ir Taufik Hidayat, menyatakan kebanggaannya.
Taufik bangga terhadap para peserta yang telah berkontribusi dalam pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan penelitian teknologi tepat guna.
Sementara, Ketua Pelaksana SNIP 2024, Ir Meizano Ardhi Muhammad, mengungkapkan bahwa acara ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidang keinsinyuran.
Rektor Unila Buka SNIP VI: Dorong Inovasi di Keinsinyuran
Narasumber tersebut antara lain Dr. Ir. Yudha Mediawan, M. Dev.Plg (Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR).
Dan, Prof. Dr. Ir. Muh. Sarkowi, S.Si., MSi., IPU (Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknik Geofisika).
Di tempat yang sama, Ketua Prodi Profesi Insinyur Unila, Dr. Eng. Ir. Aleksander Purba, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., turut menyatakan harapannya.
Ia berharap agar SNIP VI dapat membuka wawasan para insinyur Indonesia dalam mengembangkan keilmuan.
“Dan tak kalah penting, menunjukkan kontribusi mereka kepada masyarakat, seiring dengan visi Indonesia Emas 2045,” tandasnya.(Rls)