Jawa Timur

Tradisi Selamatan Desa Krejengan: Melestarikan Kearifan Lokal di Era Modern

×

Tradisi Selamatan Desa Krejengan: Melestarikan Kearifan Lokal di Era Modern

Sebarkan artikel ini
Tradisi Selamatan Desa Krejengan: Melestarikan Kearifan Lokal di Era Modern

Potensinews.id – Tradisi selamatan Desa Krejengan melestarikan kearifan lokal di era modern.

Di tengah gempuran modernisasi, Desa Krejengan di Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, masih teguh memegang tradisi leluhur.

Salah satu buktinya adalah tradisi selamatan desa yang digelar setiap tahun, tepatnya pada tanggal 1 Suro atau 1 Muharram.

Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri, tak hanya bagi warga desa, tetapi juga bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer budaya lokal yang kental.

Acara selamatan desa diawali dengan kirab gunungan hasil bumi, yang merupakan simbol rasa syukur atas limpahan panen yang diberikan oleh Allah SWT.

Gunungan hasil bumi ini diarak keliling desa, diiringi dengan alunan musik tradisional ronjengan dan gamelan.

Baca Juga:  Ngopi Bareng GASPOL, Bupati Probolinggo Jaring Aspirasi Soal Buruh dan Infrastruktur

Keunikan lain dari tradisi ini adalah adanya jodang, sebuah peti yang berisi sesajen dan pusaka desa.

Jodang ini dibawa oleh para tetua desa yang menaiki kereta delman dan bendi, menambah nuansa kuno yang begitu terasa.

Semaraknya tradisi selamatan desa semakin terasa dengan iringan tabuhan kotekan ronjengan dan lesung padi yang dibunyikan oleh ibu-ibu desa.

Suara merdu dan penuh semangat ini menambah kemeriahan acara, sekaligus menjadi bukti kekayaan tradisi yang diwariskan turun temurun di Desa Krejengan.

Menurut Kepala Desa Krejengan, Nurul Huda, tradisi selamatan desa ini bukan hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur dan penghargaan atas segala berkah yang diterima.

Baca Juga:  ASN Probolinggo Wajib Tahu! Aturan Baru Penggunaan Fasilitas Kantor Resmi Diterbitkan

Tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Desa Krejengan, dan terus dilestarikan hingga saat ini.

“Tujuan selamatan desa ini adalah untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT kepada warga Desa Krejengan,” jelas Nurul Huda dalam sambutannya pada puncak acara selamatan, Minggu, 7 Juli 2024, di Balai Desa Krejengan.

“Ini adalah bentuk syukur atas hasil panen, kesehatan, dan rasa aman yang patut kita syukuri melalui kegiatan selamatan desa yang diadakan setiap tahun,” tambah dia lagi.

Upaya pelestarian tradisi selamatan desa ini patut diapresiasi.

Di tengah arus modernisasi yang kian deras, tradisi ini menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bersama.

Baca Juga:  Pemdes Kerpangan Gelar Berbagai Kegiatan Semarakkan HUT RI ke-79

Tradisi selamatan desa Krejengan adalah salah satu contoh nyata kekayaan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus.

Pesan Moral

Tradisi selamatan desa Krejengan merupakan cerminan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang masih terjaga.

Melestarikan tradisi ini bukan hanya tentang ritual, tetapi juga tentang rasa syukur dan penghargaan atas segala berkah yang diterima.

Tradisi ini menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan bersama. (Edy)