Potensinews.id – Pianis muda berprestasi tampil memukau di Jakarta.
Dua pianis muda berbakat, Michael Anthony Kwok dan Faervilui Fievel Xia, memukau penonton dalam resital piano di Auditorium Ki Nartosabdo, Jaya Suprana School Institute, Jakarta, pada Minggu, 29 September 2024.
Keduanya baru saja meraih prestasi gemilang dalam Indonesia International Piano Competition (IIPC) 2024 yang diselenggarakan Juli lalu.
Michael Anthony Kwok, pianis tunatera dan autistik berusia 21 tahun, berhasil menyabet gelar juara pertama untuk Kategori Professional Senior (usia 18-32 tahun) dalam IIPC 2024.
Sementara itu, Fievel Xia bersama Lucas Franklin Lain dari Medan menempati posisi kedua untuk kategori Senior (usia di bawah 18 tahun).
Dalam resital yang dipandu oleh budayawan Jaya Suprana, kedua pianis menunjukkan kebolehan mereka dengan membawakan karya-karya komposer ternama dunia.
Fievel, yang tampil pertama, membawakan komposisi dari Johann Sebastian Bach, Joseph Haydn, Felix Mendelssohn, Franz Liszt, Claude Debussy, dan Alberto Ginastera.
Yang mengagumkan, beberapa nomor yang dibawakan Fievel baru dipelajarinya selama 2,5 bulan terakhir.
Michael Anthony, yang tampil setelahnya, menampilkan karya-karya dari Johann Sebastian Bach, Frederic Chopin, Sergei Rachmaninoff, dan Alberto Ginastera.
Penampilannya yang luar biasa semakin menakjubkan mengingat kondisinya sebagai pianis tunatera.
Fievel memulai perjalanan musikalnya pada usia 3 tahun, saat ia memanjat kursi piano dan meniru gaya main sepupunya.
Sejak 2015, ia belajar dari pianis Ivana Tjandra. Prestasi Fievel termasuk memenangkan Essex Indonesia Piano Competition 2017 dan meraih medali emas untuk Kategori Rising Star di Canadian International Music Competition 2024.
Michael Anthony, yang lahir prematur dengan kondisi Retinopathy of Prematurity (ROP), memiliki kemampuan nada sempurna dan memori audio yang luar biasa.
Ia “melihat” dan memproses musik melalui pendengaran di dalam pikirannya. Musikalitasnya terus diasah di bawah bimbingan beberapa guru terkemuka, termasuk Jaya Suprana sendiri.
Jaya Suprana, pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Michael Anthony memberinya perspektif baru tentang kekuasaan Tuhan.
Penampilan kedua pianis muda ini tidak hanya memukau secara musikal, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan kisah perjalanan mereka yang luar biasa.
Resital ini menjadi bukti nyata bahwa bakat musik dapat melampaui batasan fisik dan usia, memberikan harapan dan inspirasi bagi generasi muda Indonesia di kancah musik klasik internasional.