Potensinews.id — Enam pelajar dari sejumlah sekolah menengah pertama di Kota Bandar Lampung sukses mengharumkan nama daerah pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 tingkat Provinsi Lampung. Kompetisi yang digelar di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Lampung ini diikuti sekitar 120 siswa dari berbagai kabupaten/kota dan menjadi salah satu panggung utama gerakan pelestarian bahasa daerah di Bumi Ruwa Jurai.
Para siswa Bandar Lampung yang meraih penghargaan itu berasal dari empat sekolah, yakni SMP Negeri 22 Bandar Lampung, SMP Negeri 2 Bandar Lampung, SMP Negeri 16 Bandar Lampung, dan SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Mereka berhasil menembus posisi juara maupun harapan pada kategori lomba cerpen, pidato, komedi tunggal, hingga menulis aksara Lampung.
Berikut daftar peraih prestasi tersebut: Permata Putri Nararya dari SMP Negeri 22 keluar sebagai Juara 2 Menulis Aksara Lampung kategori putri, Sabda Sayfush Satria Pratama dari SMP Negeri 2 menyabet Juara Harapan 2 Cerpen kategori putra, sementara Naura Salwa Safitri dari SMP Negeri 16 juga meraih Juara Harapan 2 Cerpen kategori putri. Di kubu SMP Al Kautsar, M. Kenzie Nadhif sukses menjadi Juara 2 Komedi Tunggal putra, Raihan Abdullah meraih Juara 3 Pidato putra, dan Andrea Vietnam Chen menutup kemenangan dengan Juara 3 Pidato putri.

Pelaksanaan festival ini tak sekadar soal kompetisi. Agenda tersebut merupakan bagian dari program nasional Revitalisasi Bahasa Daerah yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendorong kebangkitan bahasa ibu di kalangan generasi muda. FTBI 2025 juga menjadi tolok ukur efektivitas pembinaan bahasa daerah yang dilakukan di sekolah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Eka Afriana, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Ia bahkan sudah menyiapkan ruang tampil bagi para juara pada gelaran literasi yang akan dilaksanakan pemerintah kota pada November mendatang.
“Ini bukan hanya kemenangan enam anak, ini kemenangan ekosistem pendidikan Bandar Lampung. Semoga adik-adik makin percaya diri membawa bahasa Lampung ke panggung nasional,” kata Eka.
Senada, Ketua MGMP Bahasa Lampung Kota Bandar Lampung, Heriyadi, menilai prestasi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara guru, sekolah, dan pemerintah berjalan di jalur yang tepat. Ia berharap FTBI ke depan semakin banyak diikuti siswa SD dan SMP agar regenerasi penutur bahasa Lampung terus berlanjut.
“Bahasa daerah kita tidak cukup diselamatkan lewat arsip, tapi lewat lidah dan imajinasi anak-anak. Dan hari ini, mereka sudah memulainya,” ujarnya.
Kemenangan pelajar ini menegaskan satu hal: di tengah hegemoni bahasa global dan arus digital, tunas bahasa ibu di Lampung masih tumbuh subur—asal terus dirawat, diberi panggung, dan didengar.












