Potensinews.id, BANDARLAMPUNG –Sebuah insiden mengenaskan terjadi di pesisir laut Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung.
Dimana seorang bocah berusia 6 tahun bernama Alfian Tama Nur Ramadhani tenggelam pada Jumat, 26 Januari 2024, sekitar pukul 09.30 WIB.
Tim gabungan yang terdiri dari berbagai elemen masih melakukan pencarian terhadap korban hingga pukul 18.30 WIB pada hari kejadian, namun hingga kini korban belum juga ditemukan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkarmat) Bandar Lampung, Anthony Irawan, mengatakan bahwa sekitar 100 personel telah dikerahkan dalam upaya pencarian ini.
Personel yang terlibat dalam operasi pencarian ini melibatkan Basarnas, Damkarmat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung, relawan, dan instansi terkait lainnya.
Menurut Anthony Irawan, insiden tenggelamnya Alfian berawal saat ia berenang bersama dua orang temannya.
“Korban tenggelam karena pelampung styrofoam yang digunakan terbawa angin,” ujar Anthony, Sabtu (27/1/2024).
“Dua temannya berusaha menyelamatkannya, namun gagal, dan korban akhirnya tenggelam,” tambahnya.
Dalam upaya pencarian, tim gabungan menggunakan perahu karet dan perahu nelayan, serta menerapkan metode menebar jaring dengan harapan korban dapat tersangkut.
Fokus pencarian dilakukan di arah angin ke Gunung Kunyit pada pagi hari dan ke tengah pada siang serta sore hari.
“Dugaan kami, korban masih berada di bawah air dan belum mengambang,” kata Anthony.
Korban diketahui hanya memakai celana pendek saat insiden terjadi.
Pelampung styrofoam yang digunakan Alfian telah ditemukan di tengah laut, namun tanpa keberadaan korban.
Orang Tua Ikhlas
Dalam suasana duka, orang tua Alfian, Rowiyah dan Satino, mengungkapkan rasa ikhlas mereka terhadap musibah yang menimpa putra keenam mereka.
Rowiyah menyampaikan penerimaannya terhadap kemungkinan terburuk.
“Kalau saya kemungkinan terburuk tetap ikhlas dengan semua ujian ini, mudah-mudahan ketemu dengan kondisi apapun dan cepat ketemu,” ucap Rowiyah dengan nada bergetar.
Dengan mata berkaca-kaca, Rowiyah menambahkan harapannya agar pencarian putranya membuahkan hasil, tak peduli dalam kondisi apapun.
Keikhlasan serupa juga diungkapkan oleh Satino, ayah Alfian, yang berharap anaknya mendapat akhir yang baik dan diterima di sisi Tuhan.
“Kalau tidak ketemu anak keenam saya ini semoga khusnul khotimah dan diterima di sisi Allah SWT,” tutur Satino, mencoba menahan kesedihan yang mendalam.
Kejadian tragis ini telah menggugah simpati dari berbagai kalangan masyarakat setempat.
Doa dan dukungan moral terus mengalir bagi keluarga yang sedang berduka ini, sekaligus bagi tim pencarian yang masih berusaha menemukan Alfian. (Virgo/Jon)