Potensinews.id, BANDARLAMPUNG –Tanah Lampung menjadi saksi pahit atas hujan deras yang melanda, mengakibatkan ribuan hektare lahan sawah terendam banjir.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap hasil panen para petani di wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat bahwa total luasan sawah yang berisiko terpapar banjir mencapai 74.095 hektare.
Dampaknya terasa di berbagai kabupaten, termasuk Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Barat, Mesuji, dan Tulang Bawang.
Pengacara Rakyat, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., menyoroti komitmen Gubernur Arinal terkait program unggulan, Kartu Petani Berjaya.
Dia mengecam kurangnya respons konkret dari pemerintah terhadap situasi sulit yang dialami petani.
Fauzi menyuarakan kebutuhan mendesak para petani yang terdampak, termasuk pemberian bibit, pupuk, dan solusi nyata dari pemprov.
“Bagaimana garansi dan asuransi dalam program ini diterapkan di kondisi seperti sekarang? Kapan gubernur akan turun langsung melihat lapangan?” tanya Fauzi, mencermati ketidakjelasan tanggapan pemerintah, Rabu, 6 Maret 2024.
Tak hanya itu, pengacara rakyat ini juga menyuarakan keluhan petani terkait kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Dia menyoroti kondisi para petani yang baru saja menerima pupuk dan menanam padi, namun tanah mereka terkena banjir.
Fokus pemberitaan juga tertuju pada Program Kartu Petani Berjaya yang diusung Gubernur Lampung.
Wahrul Fauzi menanyakan realisasi program tersebut dalam kesejahteraan petani selama empat tahun terakhir.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan konkret dari pemerintah terkait solusi dan dukungan untuk petani yang terdampak.
Dalam situasi krisis ini, suara para petani dan advokat rakyat semakin keras, menuntut langkah konkret dan kepedulian nyata dari pemerintah setempat untuk menjaga kesejahteraan mereka. (Virgo/Jon)