Potensinews.id – Dominasi musisi luar di Pekan Raya Lampung?
Pekan Raya Lampung (PRL) yang akan digelar pada bulan Mei mendatang di PKOR Way Halim, Bandarlampung, menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung dengan menghadirkan 11 musisi ternama untuk menghibur.
Kabar tentang absennya musisi lokal dalam acara ini sebelumnya menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat, namun Project Manager PRL 2024, Sukaryadi, membantah klaim tersebut.
Menurut Sukaryadi, acara PRL belum dimulai namun pihaknya telah berkomunikasi dengan berbagai musisi lokal, termasuk band terkenal seperti The Potter.
Meski ada pembatalan dari beberapa pihak, Sukaryadi menegaskan bahwa upaya untuk melibatkan musisi lokal tetap dilakukan dengan baik.
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada 60 band lokal yang mendaftarkan diri, termasuk Band Lampung “Batas Senja” yang telah meraih popularitas nasional.
“PRL berkomitmen untuk melibatkan musisi lokal dalam acara ini. Kami telah menyediakan tempat bagi mereka yang ingin tampil,” ujar Sukaryadi, Selasa, 30 April 2024.
Selain menampilkan musik, PRL juga akan menyuguhkan pengalaman budaya yang beragam mulai dari gaya Eropa hingga Jepang.
Tidak hanya itu, pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai pilihan kuliner yang disajikan di 80 tenda.
“Saya ingin memastikan bahwa pengunjung PRL tidak hanya menikmati hiburan musik dan kebudayaan Lampung, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang nyaman dan memuaskan,” tambahnya.
Sebelumnya, kekecewaan muncul ketika pengumuman bahwa sebagian besar musisi yang akan tampil berasal dari luar daerah Lampung.
Hal ini membuat anggota DPRD Lampung, Muhammad Djunaidi, mengecam keputusan tersebut dan menuntut agar Pemerintah Provinsi Lampung segera mengambil langkah untuk mengevaluasi acara PRL 2024.
Namun, menurut postingan di akun Instagram resmi PRL, dari 11 musisi yang akan tampil, hanya satu musisi lokal yang terdaftar, yakni Andika Mahesa.
Meskipun demikian, kata dia, Gubernur telah menyatakan bahwa langkah-langkah seperti memperkenalkan bahasa dan musik Lampung kepada pengunjung dapat menjadi langkah yang baik untuk mempromosikan seni dan budaya lokal.
PRL diharapkan juga menjadi ajang unjuk prestasi bagi musisi dan seniman asal Lampung, sehingga dapat memberikan motivasi kepada generasi muda untuk mengekspresikan bakat mereka.
“Dengan demikian, PRL bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun dan memperkuat identitas budaya Lampung,” tegasnya.
Sebagai anggota DPRD Lampung, Djunaidi meminta agar penyelenggara PRL mengevaluasi kembali daftar musisi yang akan tampil agar tetap mengakomodasi keberagaman seni dan budaya Lampung.
“Kami berharap bahwa PRL akan tetap menjadi wadah yang inklusif bagi semua kalangan seniman dan musisi, baik dari dalam maupun luar daerah Lampung,” tegasnya.
PRL 2024 diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk merayakan keberagaman seni dan budaya Lampung, serta memperkuat jalinan antar budaya yang harmonis.(Novis)
