Potensinews.id – Puskesmas Rajabasa Indah gencarkan fogging dan edukasi untuk cegah DBD.
Puskesmas Rajabasa Indah (RBI) terus mengintensifkan upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan pengasapan (fogging) di rumah warga Perumahan Bumi Puspa Kencana, Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung.
Langkah ini diambil untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD, terutama menjelang musim hujan yang identik dengan peningkatan kasus.
Kepala Puskesmas Rajabasa Indah (RBI), drg. Susi, menjelaskan bahwa fogging efektif untuk membasmi nyamuk dewasa.
Namun, untuk memutus siklus perkembangbiakan nyamuk secara menyeluruh, pihaknya juga melakukan abatisasi.
“Penggunaan fogging hanya efektif untuk mengentaskan nyamuk dewasa saja. Oleh karena itu, abatisasi juga kerap dilakukan agar dapat membunuh larva atau jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti sehingga dapat mencegah siklus perkembangbiakan larva menjadi nyamuk dewasa,” ujar drg. Susi pada Jumat, 20 Juni 2025.
“Hal ini dilakukan agar jangan sampai nyamuk-nyamuk ini hanya setengah mati saja, melainkan siklus perkembangan dari nyamuk-nyamuk tersebut memang benar-benar dapat terputus secara keseluruhan.”
Selain fogging dan abatisasi, Puskesmas RBI juga aktif melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) DBD. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini kasus DBD dan mengidentifikasi potensi penyebaran penyakit di suatu wilayah.
“Langkah yang kita ambil juga yaitu penyelidikan epidemiologi. Kita mendatangi dan mengunjungi beberapa rumah dan melihat sejauh mana tempat-tempat bersemayam nyamuk tersebut dalam radius kurang lebih 100 meter,” jelas drg. Susi.
“Apabila terdapat kemungkinan yang terjadi, maka kita akan memberikan bubuk abate serta mengimbau warga untuk melakukan 3M,” tambahnya.
Pihak puskesmas juga secara intensif menggelar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif akan kebersihan lingkungan sebagai upaya preventif.
“Selebihnya kita terus membangun kolaborasi dengan lintas sektoral, karena ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak kesehatan saja, melainkan menjadi tanggung jawab dan kesadaran bersama dalam penerapan PHBS di lingkungan,” tambah drg. Susi.
Ketua RT 007 Perum Bumi Puspa Kencana, Ir. Kastamto, MT, turut mengimbau masyarakat untuk memprioritaskan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menerapkan prinsip 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur, secara mandiri di tempat tinggal masing-masing.
“Saya berharap masyarakat Perum Bumi Puspa Kencana tidak hanya mengandalkan pelayanan kesehatan, tapi bagaimana mereka sadar bahwa kesehatan itu penting bagi diri mereka sendiri,” harap Ir. Kastamto.