Potensinews.id, BANDARLAMPUNG –
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung Prof. KH Mohammad Mukri mengimbau partai politik tidak menggunakan agama sebagai politik identitas pada kontestasi politik 2024
Menurut Mukri, agama merupakan wadah hajat sesorang menemukan solusi berbagai persoalan baik dunia maupun akhirat dari sang Maha Kuasa, bukan sebagai alat untuk menjatuhkan atau memecah belah
“Agama mestinya menjadi solusi bukan jadi masalah. Jika ada masalah persoalannya cuma komunikasi saja. contoh, RT Rajabasa ya saya berikan saran untuk restoratif justice,” katanya saat sarasehan di DPD PDIP Lampung, Haji Mena, Jumat (30/06)
Mukri menambahkan, bila di suatu daerah terjadi konflik agama menurutnya ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menginginkan itu terjadi
“Itu saya yakin ada yang lain, ada yang membiayai, contoh seperti di Ambon, di Poso itu ada yang main. Kalau di Lampung RT itu, ya saya kira hanya persoalan komunikasi,” tambahnya
Dirinya berharap, seluruh pemangku kebijakan hingga lapisan masyarakat dapat bersinergi dalam membina kerukunan beragama yang haromnis, serta dapat saling memahami dengan tidak melihat latar belakang keyakinannya
“Saya harap tokoh-tokoh masyarakat jangan membiarkan konflik agama, kita masing-masing beda cara berpikir. Sesungguhnya beda agama itu lakum dinukum waliyadin (bagimu agamamu bagiku agamaku),” terangnya
Kemudian, jelang tahun politik Mukri mengajak masyarakat bersatu membina keharmonisan beragama dengan tidak terpancing propaganda, juga tidak sembarang menyebarkan berita bohong maupun berita yang bersifat memecah belah
“Menjelang tahun politik ini kita bersatu, bersatu, bersatu. Kita saring dulu sebelum sharing,” ujarnya. (Virgo)