Lampung Tengah

Petani Lamteng Sukses Panen Bawang Merah Gunakan Teknologi Digital Farming

×

Petani Lamteng Sukses Panen Bawang Merah Gunakan Teknologi Digital Farming

Sebarkan artikel ini
Bupati Lamteng Musa Ahmad bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Budiyono dan jajaran. Foto: ist

Potensinews.id, LAMPUNGTENGAH –
Petani Lampung Tengah sukses panen bawang merah menggunakan teknologi digital farming, 6 April 2023

Panen perdana bawang merah dengan teknologi digital farming dilakukan di Desa Nambah Rejo, Kota Gajah, Lampung Tengah pada tanggal 6 April 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Lampung Musa Ahmad, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung Budiyono, Asisten Dua Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi

Kemudiam turut hadir juga Wakil Dekan Fakultas Pertanian UNILA Prof. Dr. Purnomo, Anggota Komisi IV DPR-RI Hanan A. Rozak, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung Dr Abdul Roni Angkat STP Msi, kelompok petani bawang merah serta tamu undangan lainnya.

Melalui digital farming produktivitas dan profitabilitas, petani meningkat sekitar 50%. Dari sisi produksi, kemampuan produksi dapat ditingkatkan dan berhasilnya panen bawang

Baca Juga:  FGII Provinsi Lampung Siap Dampingi Guru Musriyatun

Hal tersebut menjadi bukti bahwa Lampung memiliki potensi menjadi sentra penghasil bawang merah. Tentunya ini sangat baik dalam mendukung upaya pemerintah menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga khususnya bawang merah

Kegiatan panen bawang merah ini juga diharapkan dapat menjadi akselerator dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal yang berkesinambungan khususnya di Provinsi Lampung.

Teknologi digital farming merupakan proses otomasi penyiraman, otomasi pemupukan, dan sensor kelembaban. Pelaksanaan digital farming ini merupakan kolaborasi Bank Indonesia, Fakultas Pertanian Unila dan Koperasi  Koga Sera Tani

Kolaborasi tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemprov Lampung dan Pemkab Lamteng. Kolaborasi dilakukan mulai dari persiapan lahan, pemilihan alat, pemasangan alat, hingga pendampingan.

Dengan implementasi digital farming ini terjadi peningkatan hasil panen sebesar 50% dari 8 ton ke 12 ton. Selain itu, meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

Baca Juga:  Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga, Gepak: Pelanggaran Pidana!

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI Lampung menyampaikan bahwa program digital farming ini merupakan salah satu Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) terkait dengan peningkatan produksi pertanian.

Bantuan yang diberikan berupa mesin dan instalasi otomosi fertigasi dan pengairan, rumah pompa, reservoir, dan sumur dalam serta bibit bawang merah kepada Koperasi Koga Sera Tani, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah yang diberikan pada 19 Desember 2022.

Bantuan diberikan secara simbolis oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiyono kepada Ketua Koperasi Koga Sera Tani Sukarlin yang disaksikan oleh Bupati Lampung Tengah, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Lampung Tengah.

Lebih lanjut Budiyono menyampaikan bahwa konsep ketahanan pangan memiliki tiga dimensi yang saling berkaitan yaitu ketersediaan pangan, aksesibilitas masyarakat terhadap pangan, dan stabilitas harga pangan.

Baca Juga:  Langkah Konkrit TPID Lampung dalam Pengendalian Inflasi pada Ramadan dan Idul Fitri 2024

Ketersediaan pangan tidak hanya dilihat dari aspek keterjangkauan secara fisik saja, tapi juga dari aspek sosial dan ekonomi yang berkaitan dengan stabilitas harga pangan dan keterjangkauan harga pangan di masyarakat.

Stabilitas harga komoditas pangan menjadi masalah yang mendapat perhatian serius. Kenaikan harga bahan pangan yang tidak terkontrol menjadi penyebab inflasi, hal itu dapat menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi

Dengan kegiatan panen hari ini berharap dapat menginisiasi daerah lain di Provinsi Lampung untuk menjadikan komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai sebagai komoditas unggulan

Hal itu arena dapat dibudidayakan bukan hanya secara tradisional tapi juga dapat mengunakan teknologi pertanian modern seperti digital farming. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *