Potensinews.id. BANDARLAMPUNG –
Yayasan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Jannah telah melakukan mediasi antara Afrizal dengan pihak Andika Mahesa terkait dugaan intimidasi anak di Sekolah Baitul Jannah, Rabu 15 November 2023.
Kepala SDIT Baitul Jannah Hermansyah, mengatakan, mediasi tersebut dilakukan untuk mengetahui pokok permasalah yang dialami B anak dari Andika Kangen Band yang mengalami trauma akibat intimidasi dari Afrizal salah seorang wali murid SDIT Baitul Jannah
Mediasi yang ditengahi oleh pihak Sekolah SDIT Baitul Jannah dengan Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung tersebut, dilakukan untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak
“Alhamdulillah kita bisa hadirkan semua, pihak yang menegur dan pihak anak yang ditegur (kuasa hukum). Saya, perwakilan dinas pendidikan kota, guru kelas sebagai saksi, dan guru bidang kesiswaan,” katanya kepada potensinews.id, di ruang Kepsek, Rabu (15/11)
Herman mengungkapkan, dari mediasi selama tiga jam tersebut, menyatakan bahwa Afrizal selaku orang tua murid A yang mengintimidasi B telah meminta maaf secara lisan kepada Andika melalui kuasa hukumnya
“Hasil pertemuan secara formal dan dari hati ada permintaan maaf dari pihak yang menegur kepada orang tua anak yang ditegur. Dia siap menerima apapun yang dilakukan,” ungkap Herman
Dirinya menyayangkan atas tindakan Afrizal yang menegur B secara kasar hingga mengeluarkan kalimat ancaman. Apalagi, B merupakan siswa yang masih duduk di bangku kelas satu SD
“Kita sangat menyanyangan sikap peneguran itu. Padahal, hari itu usai kejadian kedua anak ini sudah main bareng lagi. Malah satu panggung saat pentas,” katanya
Awalnya kejadian, Herman mengaku kaget mendengar kabar, bahwa SDIT Baitul Jannah yang ia pimpin ramai diperbincangkan di media karena Andika melaporkan Afrizal ke polisi terkait intimidasi yang dilakukan Afrizal terhadap anak Andika
“Pihak Dinas Pendidikan nelpon. Kaget saya, kok (beritanya) booming. Sejak hari itu kita agendakan mengundang kedua belah pihak. Senin (Afrizal) terkendala acara bimtek PTSP di Pringsewu. Selasa dia datang, lalu Rabu ini keduanya hadir,” pungkasnya.
Sebelumnya, Andika Mahesa melaporkan Afrizal orang tua A (7) ke Polisi atas tindakannya mengintimidasi B (7) sehingga mengalami trauma hingga dirujuk ke rumah sakit
Lejadian bermula ketika A merebut mainan si B, kemudian B melapor ke ibunya, lalu inbunya meneruskan ke Afrizal. Karena tidak terima, Afrizal mendatangi B kemudian membentak dan memakinya dengan kata-kata kasar.
Potensinews.id. BANDARLAMPUNG –
Yayasan SDIT Baitul Jannah telah melakukan mediasi antara Afrizal dengan pihak Andika Mahesa terkait dugaan intimidasi anak di Sekolah Baitul Jannah, Rabu 15 November 2023.
Kepala SDIT Baitul Jannah Hermansyah, mengatakan, mediasi tersebut dilakukan untuk mengetahui pokok permasalah yang dialami B anak dari Andika Kangen Band yang mengalami trauma akibat intimidasi dari Afrizal salah seorang wali murid SDIT Baitul Jannah
Mediasi yang ditengahi oleh pihak Sekolah SDIT Baitul Jannah dengan Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung tersebut, dilakukan untuk mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak
“Alhamdulillah kita bisa hadirkan semua, pihak yang menegur dan pihak anak yang ditegur (kuasa hukum). Saya, perwakilan dinas pendidikan kota, guru kelas sebagai saksi, dan guru bidang kesiswaan,” katanya kepada potensinews.id, di ruang Kepsek, Rabu (15/11)
Herman mengungkapkan, dari mediasi selama tiga jam tersebut, menyatakan bahwa Afrizal selaku orang tua murid A yang mengintimidasi B telah meminta maaf secara lisan kepada Andika melalui kuasa hukumnya
“Hasil pertemuan secara formal dan dari hati ada permintaan maaf dari pihak yang menegur kepada orang tua anak yang ditegur. Dia siap menerima apapun yang dilakukan,” ungkap Herman
Dirinya menyayangkan atas tindakan Afrizal yang menegur B secara kasar hingga mengeluarkan kalimat ancaman. Apalagi, B merupakan siswa yang masih duduk di bangku kelas satu SD
“Kita sangat menyanyangan cara peneguran itu. Padahal, hari itu usai kejadian kedua anak ini sudah main bareng lagi. Malah satu panggung saat pentas,” katanya
Awalnya kejadian, Herman mengaku kaget mendengar kabar, bahwa SDIT Baitul Jannah yang ia pimpin ramai diperbincangkan di media karena Andika melaporkan Afrizal ke polisi terkait intimidasi yang dilakukan Afrizal terhadap anak Andika
“Pihak Dinas Pendidikan nelpon. Kaget saya, kok (beritanya) booming. Sejak hari itu kita agendakan mengundang kedua belah pihak. Senin (Afrizal) terkendala acara bimtek PTSP di Pringsewu. Selasa dia datang, lalu Rabu ini keduanya hadir,” pungkasnya.
Terpisah, kuasa hukum Andika, Fabian Boby mengaku kliennya melaporkan kejadian itu ke polisi karena tidak adanya niatan baik Afrizal untuk meminta maaf kepada pihak Andika
“Berapa hari ini kita menunggu i’tikat baik dari keluarga terlapor. Tapi, seperti
tidak ada niat baik untuk meminta maaf, maka klien kami membuat laporan polisi,” terangnya.
Fabian sesali tindakan Afrizal yang tidak bisa menahan emosi hingga mengeluarkan kata-kata kasar hingga pengancaman terhadap anak kecil. Meski melalui mediasi Afrizal telah meminta maaf, Fabian mengaku menyerahkan proses selanjutkan ke Andika
“Afrizal tidak terima anaknya diganggu, lalu dia menemui B dan memarahinya, ada kata-kata kasar hingga pengancaman, dia sudah minta maaf. Mau dimaafkan atau tidak, itu hak klien kami,” pungkasnya
Sebelumnya, Andika Mahesa melaporkan Afrizal orang tua A (7) ke Polisi atas tindakannya mengintimidasi B (7) sehingga mengalami trauma hingga dirujuk ke rumah sakit
Kejadian bermula ketika A merebut mainan si B, kemudian B melapor ke ibunya, lalu inbunya meneruskan ke Afrizal. Karena tidak terima, Afrizal mendatangi B kemudian membentak dan memakinya dengan kata-kata kasar.(Virgo)