BERITA

FKUB Lampung Gelar Dialog Lintas Agama, Jaga Toleransi Jelang Natal dan Tahun Baru

×

FKUB Lampung Gelar Dialog Lintas Agama, Jaga Toleransi Jelang Natal dan Tahun Baru

Sebarkan artikel ini
FKUB Lampung Gelar Dialog Lintas Agama, Jaga Toleransi Jelang Natal dan Tahun Baru
FKUB Provinsi Lampung menggelar dialog lintas agama dengan tema “Penguatan Toleransi Umat Beragama Menuju Lampung Rukun, Aman dan Damai” di Hotel Horison pada Jumat, 20 Desember 2024. Foto: Istimewa

Potensinews.id – FKUB Lampung gelar dialog lintas agama, jaga toleransi jelang Natal dan Tahun Baru.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung menggelar dialog lintas agama dengan tema “Penguatan Toleransi Umat Beragama Menuju Lampung Rukun, Aman dan Damai” di Hotel Horison pada Jumat, 20 Desember 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi antar umat beragama dan menjaga kondusifitas wilayah, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Ketua FKUB Provinsi Lampung, Prof. Dr. KH. Mohammad Bahruddin, menekankan pentingnya dialog lintas agama sebagai upaya menjaga kerukunan umat beragama.

“Dialog adalah kunci untuk mewujudkan kedamaian,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga toleransi di tengah maraknya provokasi dan hoaks di media sosial yang dapat memicu perpecahan.

Baca Juga:  Pesta Tahun Baru 2023 Emersia Hotel Hadirkan Nuansa Back To 80

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Ia menegaskan bahwa kedekatan umat beragama dengan ajaran agamanya masing-masing merupakan kunci utama dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan harmonis.

“Dengan mendekatkan diri pada ajaran agama, kita akan semakin memahami pentingnya toleransi dan saling menghormati,” jelasnya.

Puji Raharjo juga menekankan pentingnya moderasi beragama dalam menjaga kerukunan umat beragama.

“Moderasi beragama menjadi dasar kita dalam merawat toleransi,” ucapnya.

Dalam dialog tersebut, Solihin, seorang mantan anggota kelompok radikal seperti Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshorut Daulah (JAD), turut berbagi pengalamannya.

Ia mengungkapkan beberapa faktor yang mendorong dirinya bergabung dengan kelompok radikal, di antaranya adalah doktrin yang keliru, pengaruh peristiwa global, dan minimnya pendidikan tentang NKRI.

Baca Juga:  Serangan Israel di Gaza Memanas, Aliansi Lampung Siap Gelar Aksi Besar-besaran

Sementara, para tokoh agama yang hadir dalam dialog tersebut berkomitmen untuk terus menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama di Provinsi Lampung.

Mereka sepakat bahwa dialog lintas agama merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya konflik dan menjaga kedamaian.