Potensinews.id – Suasana khusyuk dan penuh semangat terpancar dari wajah-wajah siswa MIN 9 Bandar Lampung pada Rabu pagi (8/10/2025). Seluruh peserta didik yang mengikuti program kelas tahfidz bekerja sama dengan TPQ Falahuddin tampak antusias mengikuti kegiatan rutin keagamaan muraja’ah hafalan Juz 30.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi dimensi Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin (PPRA), khususnya nilai Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta Berkeadaban.
Ritual keagamaan tersebut bukan sekadar rutinitas, melainkan menjadi ruh pembelajaran yang membentuk karakter siswa sejak dini. Dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM), muraja’ah dipandu oleh para guru tahfidz secara intensif dan penuh pendampingan. Suasana hening dan khidmat menjadikan madrasah sebagai ruang perenungan spiritual dan pembentukan karakter religius yang kuat.
Seluruh siswa kelas 1 hingga 6 turut serta dalam kegiatan ini, dipimpin langsung oleh guru tahfidz di kelas masing-masing. Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menjadi pembuka hari yang menenangkan sekaligus menumbuhkan semangat spiritual di lingkungan madrasah.
“Kami menjadikan muraja’ah sebagai bagian dari sistem pendidikan karakter. Ini bukan hanya soal hafalan, tetapi juga pembiasaan sikap disiplin, tanggung jawab, dan cinta kepada Al-Qur’an,” ujar Evi Linawati, Kepala MIN 9 Bandar Lampung, di sela kegiatan.
Pelaksanaan muraja’ah setiap pagi menjadi langkah nyata madrasah dalam menjaga keberlangsungan dan kualitas hafalan siswa. Program ini sejalan dengan visi MIN 9 Bandar Lampung dalam mengembangkan Madrasah Tahfidz Juz 30, yang menargetkan peserta didik mampu menghafal sekaligus memahami kandungan Juz Amma secara berkesinambungan.
Muraja’ah berfungsi sebagai sarana mengulang hafalan agar siswa tidak mudah lupa dan tetap termotivasi menambah hafalan baru. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan suasana yang mendukung, siswa merasa lebih ringan menjalani proses belajar menghafal.
“Anak-anak tidak merasa terbebani karena muraja’ah kami desain sebagai kegiatan pembiasaan, bukan paksaan. Mereka menyetor hafalan secara bergilir, dibimbing, dan saling mendukung,” tambah Kepala Madrasah.
Sementara itu, Edi, Waka Kesiswaan MIN 9 Bandar Lampung, menegaskan bahwa muraja’ah merupakan “nafas” dari program tahfidz yang dijalankan di madrasah.
“Melalui muraja’ah pagi, kami ingin menanamkan kebiasaan menjaga hafalan secara konsisten. Selain menunjang program tahfidz, kegiatan ini juga melatih kedisiplinan, menumbuhkan ketenangan, dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan fokus. Kami ingin madrasah selalu hidup dalam suasana Qurani,” ujarnya.
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan tingginya ketergantungan anak-anak pada gawai, MIN 9 Bandar Lampung menghadirkan alternatif positif: memulai hari tanpa gadget, tetapi dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Tradisi muraja’ah terbukti tidak hanya meningkatkan capaian hafalan, tetapi juga membentuk sikap spiritual, emosional, dan sosial peserta didik. Kebiasaan ini sekaligus memperkuat iklim madrasah yang religius, tenang, dan inspiratif.
Sebagai madrasah ibtidaiyah negeri berpredikat “Madrasah Hebat Bermartabat”, MIN 9 Bandar Lampung konsisten berinovasi dalam pembelajaran berbasis Al-Qur’an dan karakter. Program unggulan Madrasah Tahfidz Juz 30 menjadi wujud komitmen untuk menumbuhkan generasi Qurani yang berakhlak dan berprestasi.