Tulang Bawang Barat

Belum Ramah Anak, Puskesmas Panaragan Jaya Tuai Kritik Warga Tubaba

×

Belum Ramah Anak, Puskesmas Panaragan Jaya Tuai Kritik Warga Tubaba

Sebarkan artikel ini
Belum Ramah Anak, Puskesmas Panaragan Jaya Tuai Kritik Warga Tubaba
Suasana Puskesmas Panaragan Jaya tampak dipadati pasien, termasuk anak-anak yang harus menunggu bersama pasien dewasa. Kondisi ini menjadi sorotan terkait penerapan pelayanan ramah anak. Dok: Ist

 Potensinews.id – Puskesmas Panaragan Jaya di Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), menjadi sorotan publik. Fasilitas kesehatan tersebut diduga belum menerapkan konsep Puskesmas Ramah Anak, sehingga memicu keluhan para orang tua pengguna layanan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, anak-anak yang datang untuk berobat tampak bercampur dengan pasien dewasa. Tidak terlihat ruang tunggu khusus maupun fasilitas bermain yang dapat menunjang kenyamanan pasien anak. Alhasil, banyak anak terpaksa duduk di lantai atau berdiri sambil menunggu giliran pemeriksaan.

“Saya datang dari jam delapan pagi, sampai sekarang masih menunggu. Anak saya rewel karena tidak nyaman dan harus berdesakan dengan orang dewasa,” ungkap Aisah, salah satu orang tua pasien, Senin (3/11/2025). Ia berharap puskesmas dapat segera memperbaiki pelayanan agar lebih ramah bagi anak.

Baca Juga:  Sekda Ajak Semua Pihak Fokus Dengan Program Intervensi Stunting Di Tubaba

Kondisi tersebut dinilai bertolak belakang dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat yang mewajibkan fasilitas kesehatan menerapkan pelayanan ramah anak. Bahkan, pedoman Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP) juga merujuk pada UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Puskesmas Panaragan Jaya belum memberikan keterangan resmi. Namun, sejumlah sumber internal mengakui bahwa puskesmas masih menghadapi keterbatasan fasilitas dan sumber daya untuk menerapkan konsep tersebut secara optimal.

Situasi ini memunculkan pertanyaan mengenai komitmen fasilitas kesehatan tersebut dalam menjamin hak anak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, layak, dan nyaman. Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama dinas kesehatan setempat segera turun tangan untuk melakukan pembenahan.