Way Kanan

Harga Singkong Anjlok, Prajurit Lanudad Way Kanan Putar Otak Olah Panen Jadi Gaplek Bernilai Tinggi

×

Harga Singkong Anjlok, Prajurit Lanudad Way Kanan Putar Otak Olah Panen Jadi Gaplek Bernilai Tinggi

Sebarkan artikel ini
Harga Singkong Anjlok, Prajurit Lanudad Way Kanan Putar Otak Olah Panen Jadi Gaplek Bernilai Tinggi
Pengolahan hasil panen menjadi gaplek cangkang yang bernilai jual jauh lebih tinggi. Foto: Ist

Potensinews.id – Anjloknya harga singkong di tingkat petani hingga menyentuh angka Rp350 per kilogram membuat petani di Kabupaten Way Kanan menjerit.

Menyikapi kondisi ekonomi yang mencekik ini, seorang prajurit TNI AD dari Lanudad Gatot Soebroto, Kopda M. Ridwan, melakukan terobosan dengan mengolah hasil panen menjadi gaplek cangkang yang bernilai jual jauh lebih tinggi.

Inisiatif ini muncul lantaran harga jual singkong basah di lapak-lapak maupun pabrik setempat sangat rendah, berkisar antara Rp350 hingga Rp400 per kilogram.

Belum lagi, banyak lapak yang memilih tutup sehingga petani kesulitan menjual hasil buminya.

“Kami kesulitan menjual bahan baku hasil panen sendiri. Selain harganya murah, posisi lapak juga banyak yang tutup. Karena itu, kami berinovasi mencari ide agar singkong ini tetap menghasilkan,” ujar Kopda M. Ridwan di lokasi pengolahan, Kampung Suma Mukti, Selasa, 2 Desember 2025.

Baca Juga:  Komunitas Perantineba Akan Gelar Donor Darah-Sunatan Massal, Artis Yusuf Cak Culay turut Memeriahkan

Ridwan menjelaskan, dengan diolah menjadi gaplek cangkang, nilai jual komoditas tersebut melonjak drastis hingga Rp3.000 per kilogram.

Gaplek tersebut kini rutin dikirim ke PT Haida Bioteknologi di Tanjung Bintang, Lampung Selatan, sebagai bahan baku pakan ternak.

Inspirasi usaha ini, menurut Ridwan, didapat dari rekannya sesama anggota TNI (Babinsa) di Tulang Bawang Barat. Proses pengolahannya pun masih tergolong sederhana.

Singkong basah yang baru dicabut langsung dicacah menggunakan mesin manual, kemudian dijemur di lapangan terbuka selama 4 hingga 5 hari hingga kadar airnya menyusut di bawah 13 persen.

Meski baru berjalan empat bulan sejak September lalu, usaha rintisan ini telah berhasil mengirimkan total 40 ton gaplek cangkang dalam lima kali pengiriman.

Baca Juga:  Bupati Way Kanan Ali Rahman Meninggal Dunia, Warga Kibarkan Bendera Setengah Tiang sebagai Tanda Duka Cita

“Saat ini kami masih mengandalkan panas matahari. Harapannya, ke depan ada dukungan bantuan alat pengering atau oven bed dryer berbahan bakar kayu. Dengan alat itu, proses pengeringan bisa dipangkas menjadi 24 jam saja tanpa tergantung cuaca,” harap Ridwan.

Wakil Komandan (Wadan) Lanudad Gatot Soebroto, Mayor Cpn (K) Deswiwi, yang juga bertindak sebagai pembina usaha tersebut, mengapresiasi langkah kreatif anggotanya.

Menurutnya, apa yang dilakukan Kopda Ridwan adalah bentuk nyata pengamalan 8 Wajib TNI, khususnya butir kedelapan, Menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

“Kami sangat bangga. Anggota kami tidak diam menunggu harga naik, tapi bergerak menjadikan bahan yang harganya anjlok menjadi komoditas bernilai ekonomis,” tegas Deswiwi saat meninjau lokasi.

Baca Juga:  Wakil Gubernur Lampung Tinjau Krui Pro 2025, Apresiasi Dampak Positif Bagi Pariwisata dan UMKM

Ia juga berharap Pemerintah Kabupaten Way Kanan dapat melirik potensi ini dan memberikan dukungan, terutama dalam pengadaan teknologi pengeringan agar produksi bisa lebih maksimal dan membantu lebih banyak petani sekitar.

“Untuk para petani, tetap semangat. Mari kita kelola hasil bumi kita dengan baik agar memiliki nilai tambah,” pungkasnya.