Potensinews.id – Semangat kepedulian dan kolaborasi nyata ditunjukkan Pemerintah Kota Palembang melalui kegiatan Khitanan Massal bagi 100 anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini digelar bersama BAZNAS Kota Palembang dan Dinas Kesehatan Kota Palembang sebagai bagian dari Program Palembang Sehat, Kamis, 18 Desember 2025.
Mengusung tema “Sinergi Zakat untuk Generasi Sehat”, khitanan massal tersebut dipusatkan di wilayah Kecamatan Jakabaring dan diikuti oleh 100 anak yatim dan dhuafa yang berasal dari lima kecamatan, yakni Plaju, Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Jakabaring, dan Kertapati.
Kegiatan sosial tahunan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pengelolaan zakat, layanan kesehatan, dan peran pemerintah daerah dalam memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Seluruh peserta mendapatkan layanan khitan gratis dengan standar medis yang aman dan profesional.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Pemerintah Kota Palembang, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Palembang Hj. Ida Royani, S.Sos., Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr. Hj. Fenty Aprina, M.Kes., Sp.KKLP, Kepala Puskesmas Pembina Hj. Lela Harmiyati, SKM., MKM, Ketua BAZNAS Kota Palembang Kgs. M. Ridwan Nawawi, S.Pd.I., MM, Camat Jakabaring Drs. Rachmat Maulana, Sekretaris Camat Seberang Ulu II Oscar, S.Sos., M.Si., serta Camat Kertapati Rifandi Putra, S.STP., M.Si.
Ketua BAZNAS Kota Palembang, Kgs. M. Ridwan Nawawi, menjelaskan bahwa khitanan massal merupakan program rutin tahunan yang biasanya dilaksanakan pada masa libur sekolah.
“Program ini sudah dua kali kami laksanakan tahun ini. Sebelumnya di RSUD Bari, dan hari ini berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, puskesmas, serta Kecamatan Jakabaring. Targetnya 100 anak, meskipun pendaftar sebenarnya lebih banyak, namun disesuaikan dengan kesiapan medis,” ujarnya.
Selain layanan kesehatan gratis, setiap peserta juga menerima santunan berupa uang tunai, bingkisan, sarung, peci, serta makanan anak-anak sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kepada anak yatim dan dhuafa.
Ridwan menambahkan, program ini sangat membantu masyarakat kurang mampu mengingat biaya khitan yang relatif mahal.
“Biaya khitan bisa mencapai Rp1 juta per anak. Melalui kegiatan ini, mereka mendapatkan layanan medis gratis sekaligus bingkisan. Inilah esensi zakat, yakni membantu mereka yang benar-benar membutuhkan,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektor. Tenaga medis dan obat-obatan disiapkan oleh Dinas Kesehatan dan puskesmas, pendanaan berasal dari BAZNAS, sementara pendataan peserta difasilitasi oleh pihak kecamatan.
Ke depan, BAZNAS Kota Palembang berharap kegiatan khitanan massal dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi jumlah peserta maupun cakupan wilayah.
“Selama kesiapan medis memungkinkan, kami akan terus memperluas manfaat kegiatan ini. Khitan bukan sekadar seremoni, tetapi investasi kesehatan dan masa depan generasi Palembang,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Palembang kembali menegaskan komitmennya dalam membangun kota yang sehat, inklusif, dan berkeadilan, dimulai dari perhatian terhadap kesehatan anak-anak.












