Tanggamus

Satpolairud Polres Tanggamus Gelar Patroli dan Pencarian Korban Hilang Kebakaran KM Maulana 3.0

×

Satpolairud Polres Tanggamus Gelar Patroli dan Pencarian Korban Hilang Kebakaran KM Maulana 3.0

Sebarkan artikel ini
Satpolairud Polres Tanggamus Gelar Patroli dan Pencarian Korban Hilang Kebakaran KM Maulana 3.0
Satpolairud Polres Tanggamus melaksanakan patroli laut sekaligus kegiatan pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap anak buah kapal (ABK) KM Maulana 3.0 yang mengalami kebakaran di wilayah perairan Lampung. | Ist

Potensinews.id – Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Tanggamus melaksanakan patroli laut sekaligus kegiatan pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap anak buah kapal (ABK) KM Maulana 3.0 yang mengalami kebakaran di wilayah perairan Lampung.

Kegiatan patroli dan penyisiran dilaksanakan pada Selasa, 23 Desember 2025, mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. Lokasi operasi berada di Perairan Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus.

Kasat Polairud Polres Tanggamus, Iptu Fridy Romadhana P.R., S.Sos., menjelaskan bahwa berdasarkan data Basarnas, kapal yang terbakar adalah KM Maulana 3.0, kapal penangkap ikan berbendera Indonesia dengan GT 195 milik PT Lumba Samudera Bahari yang bertolak dari Muara Angke, Jakarta.

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan informasi Basarnas Lampung, lokasi kejadian berada di sekitar perairan selatan Belimbing dengan koordinat 104°16’9.48″ BT dan 6°17’23.16″ LS. Keterangan tersebut disampaikan mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, S.I.K., M.H.

Baca Juga:  Kapolres Tanggamus Pimpin Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pemilu 2024

Dijelaskan bahwa peristiwa kebakaran bermula saat KM Maulana 3.0 berlayar pada Rabu, 17 Desember 2025, dari Muara Angke menuju fishing ground di wilayah WPP NRI 572–573. Namun pada Sabtu, 20 Desember 2025, sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi percikan api pada dinamo mesin akibat korsleting listrik yang dengan cepat membesar dan memicu kebakaran.

Berdasarkan keterangan nahkoda KM Maulana 3.0, Sulis Khorih, ABK yang pertama kali melihat api langsung melaporkan kejadian tersebut. Melihat api semakin membesar dan kondisi kapal tidak memungkinkan, nahkoda memerintahkan seluruh kru untuk menyelamatkan diri menggunakan alat keselamatan seadanya, seperti jeriken.

Akibat kepanikan dan kondisi darurat, seluruh kru akhirnya menceburkan diri ke laut. Sekitar pukul 07.00 WIB, sebanyak 25 kru kapal berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas, yakni KM Damasha 5 yang dinahkodai Yali.

Baca Juga:  Pemkab Tanggamus Gelar Musrenbang RKPD 2024, Penyusunan RKPD Tahun 2025

Dari total 33 kru KM Maulana 3.0, sebanyak 25 orang berhasil dievakuasi, sementara 8 orang lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang di laut. Delapan ABK yang masih dalam pencarian masing-masing bernama M. Rifky Isna (23), Fattahillah (25), Syaiful Parno Majid (40), M. Yusron Muttaqo (23), Rasmat (48), Agus Ramadlon (44), Mujahidin (37), dan Syafruddin Dirwanto (32).

Kasat Polairud menegaskan bahwa pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan patroli dan penyisiran di Perairan Teluk Semaka guna menemukan para korban yang belum ditemukan. Upaya pencarian dilakukan secara maksimal dengan harapan seluruh korban dapat segera ditemukan.

Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan seluruh pihak terkait akan terus dilakukan untuk mengoptimalkan proses pencarian dan pertolongan. Hingga saat ini, kegiatan SAR masih berlangsung dan perkembangan selanjutnya akan disampaikan kepada publik.