Potensinews.id, BANDARLAMPUNG –
Sejumlah pedagang di Pasar Smep mengeluhkan pedagang yang masih berdagang di luar lapak yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung.
Mereka menilai, karena ulah para pedagang tersebut, para pembeli enggan mengujungi lapak bagian dalam Pasar Smep. Akibatnya, pedagang di bagian dalam sepi pengunjung
“Yang dateng cuma langganan. Pembeli baru jarang yang mau masuk. Yang dagang di depan masih banyak,” kata Temu (45), seorang pedagang bumbu dapur di basement Pasar Smep, Selasa (17/10)
Menurut Temu, Pemerintah dapat menertibkan para pedagang yang masih membandel berdagang di luar tempat yang telah disediakan, agar sesama pedagang merasa diperlakukan adil
“Harusnya pemerintah bisa tegas menertibkan. Kalau begini kita yang (dagang) di dalam dirugikan. Jangan-jangan mereka bayar lapak ke preman,” ungkapnya
Sementara itu, salah seorang pedagang ayam potong mengaku dirugikan dengan adanya dugaan sewa lapak dengan biaya tiga juta rupiah. Menurutnya, lapak yang disewakan di bagian luar bakal ramai pengunjung
“Saya tadinya mau pindah karena katanya mau digusur. Pas saya sudah sewa kios di luar Smep, eh pedagang lain bilang boleh dagang di situ tapi ada uang sewa tiga juta,” ungkapnya
Ia berharap, pihak terkait dapat memberikan pemahaman bagi para pedagang dan menertibkan oknum yang memanfaatkan para pedagang dengan praktik-praktik yang dinilai merugikan pedagang
“Kita minta pemerintah tegas. Jangan diawal saja, tertibkan juga kalau ada tindak premanisme 6ang rugikan pedagang,” pungkasnya. (Virgo)