Potensinews.id – Calon walikota pilihan partai politik ikut pengaruhi baik buruknya pilihan politiknya.
Masa depan kota sangat bergantung pada “the number one”. Dia adalah walikota.
Jika walikota memiliki pengetahuan dan komitmen, maka kota akan terbawa ke arah yang diketahui oleh walikota itu.
Karenanya, menjadi sangat penting untuk berhati-hati dalam memilih calon walikota. Jika kita lalai dan salah dalam memilih, maka akan salah juga soal nasib kota dan warganya.
Tapi dibalik walikota yang kapabel dan berkomitmen, ada lagi yang lebih menentukan yaitu para ketua partai politik.
Jika para ketua partai adalah mereka yang berpengetahuan dan berkomitmen, maka mereka akan memilih calon walikota yang mereka akan dukung dalam pemilihan walikota, adalah calon yang berpengetahuan dan berkomitmen juga.
Jadi, baik atau buruknya walikota kita nanti sangat bergantung pada baik atau tidaknya partai politik meletakkan pilihan politiknya.
Disini kita belum bicara kriteria walikota yang sebaiknya diajukan oleh partai politik untuk dipilih oleh warganya.
Kita baru bicara soal proses politik sederhana soal lahirnya pemimpin kota yang mampu membawa kota dan warganya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Karena itu, kini kita meletakkan harapan pada kemampuan setiap partai politik dalam menentukan kriteria dan menetapkan kandidat yang akan mereka ajukan kepada warga kota untuk dipilih sebagai walikota.
Jika partai politik “asal …” dalam memilih kandidat, maka masa depan kota kita akan demikianlah pula.
Calon Walikota Pilihan Partai Politik
Di partai politik, kini haruslah mulai berseliweran tentang masalah-masalah kota yang harus dihadapi dan mencari-cari kriteria pemimpin kota yang mampu mengatasinya.
Akademisi seperti saya, tentu meletakkan harapan agar partai politik mempertimbangkan secara matang kriteria sang kandidat yang akan diajukan.
Meskipun kita tahu bahwa ada banyak persoalan juga di dalam tubuh partai, namun karena mereka yang akan menjadi pihak yang pertama kali mem-filter sang calon, tidak ada salahnya kita mengingatkan partai politik dan meletakkan harapan soal masa depan kota di pundak mereka.
Logiskah meletakkan harapan itu pada partai politik? Saya meyakini tetap logis, walaupun kita tahu tantangannya. Tapi ini adalah buah dari abainya kita mengawasi partai politik.
Oleh: Dr Eng IB Ilham Malik
Akademisi Institut Teknologi Sumatera