Potensinews.id – Kondisi kamtibmas di Sumsel 3357 kasus kriminal di Triwulan I 2024.
Kegiatan Sinergitas Mitra Kamtibmas dalam pencegahan kriminalitas dan mitigasi bencana resmi dibuka di Ballroom Hotel Beston Palembang.
Acara ini dibuka oleh Wakapolda Sumatera Selatan, Brigjen Pol M Zulkarnain, yang mewakili Kapolda Sumsel.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol M Zulkarnain menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para narasumber serta segenap mitra jajaran Polri yang hadir.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
“Kamtibmas yang kondusif merupakan kondisi yang sangat diharapkan dan didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga pedesaan. Tentu, menciptakan kamtibmas yang kondusif bukan hanya tanggung jawab Polri semata, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Berdasarkan analisis evaluasi (anev) kamtibmas selama Triwulan I tahun 2024, tercatat sebanyak 3.357 kasus tindak pidana terjadi di Provinsi Sumatera Selatan, dengan 1.544 kasus yang berhasil diselesaikan oleh jajaran Polri.
Jenis kejahatan yang dominan antara lain pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasan (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor), yang umumnya terjadi antara pukul 00.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB.
Selain itu, aksi tawuran dan balap liar di kota Palembang juga menjadi perhatian utama.
“Gangguan kamtibmas ini merupakan beban pekerjaan kita bersama dalam mengeliminir dan menekan angka kejahatan,” tambahnya.
Selama Triwulan I tahun 2024, Polda Sumsel telah melakukan berbagai kegiatan pencegahan melalui operasi kepolisian Sikat 1 Musi 2024, peningkatan kegiatan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), dan patroli berskala besar khususnya pada malam hari libur.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat serta menekan aksi para pelaku kejahatan.
Brigjen Pol M Zulkarnain juga menyoroti Provinsi Sumatera Selatan sebagai wilayah rawan bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutlabun).
“Kondisi ini juga menjadi perhatian kita bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya. Bencana yang terjadi memang disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor alam maupun non alam atau ulah manusia yang tidak patuh hukum,” jelasnya.
Ia mengakui keterbatasan yang ada pada Polri, baik sumber daya manusia, anggaran, maupun sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Oleh karena itu, melalui forum ini, ia sangat mengharapkan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat, komunitas, dan organisasi masyarakat (ormas) untuk bersama-sama menjaga dan memelihara kamtibmas.
“Kami mengharapkan kepada seluruh mitra Polri untuk dapat menjalin komunikasi yang aktif dengan jajaran Polri setempat, baik Polda maupun Polres/tabes jajaran, dengan memberikan informasi terkait gangguan kamtibmas, pencegahan, mitigasi, dan komunikasi darurat,” tambah Alumni Akpol 94 ini.
Brigjen Pol M. Zulkarnain juga mengharapkan agar seluruh peserta kegiatan ini dapat mengikuti dengan sebaik-baiknya guna menambah pengetahuan, wawasan, dan kesiapsiagaan mitra Polri dalam pencegahan kriminalitas dan mitigasi bencana. (Nopi)