Potensinews.id – IPMAT Banda Aceh, Wakil Ketua II DPRA diduga intervensi aksi unjuk rasa.
Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMAT) Banda Aceh menuding Wakil Ketua II DPRA, Ali Basrah, melakukan intervensi terhadap rencana aksi unjuk rasa mereka.
Tudingan ini muncul setelah mahasiswa mengaku mendapat berbagai ancaman dan upaya pembatalan unjuk rasa, termasuk rencana pencopotan jabatan ketua IPMAT.
Ketua Umum IPMAT Banda Aceh, Sabarudin, menyatakan bahwa unjuk rasa yang direncanakan tersebut bertujuan untuk mengungkap fakta terkait seorang anggota DPRA dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Aceh Tenggara dan Gayo Lues berinisial DNA dari Fraksi Demokrat.
“Kita hanya menyuarakan fakta dan kebenaran tentang kondisi salah seorang anggota DPR Aceh Dapil VIII berinisial DNA dari Fraksi Demokrat. Dapil VIII memiliki Forum Bersama (Forbes) yang diketuai oleh Bapak Ali Basrah (Wakil Ketua II DPR Aceh). Upaya ungkapan fakta yang kami temukan dihalangi oleh Forbes Dapil VIII,” terang Sabarudin, Rabu, 12 Maret 2025.
Sabarudin mengungkapkan, selama perencanaan unjuk rasa, pihaknya mengalami berbagai upaya pembatalan, mulai dari adu domba antar anggota IPMAT hingga ancaman pencopotan jabatan ketua.
Ia menilai, upaya intervensi ini menunjukkan ketidakberesan dalam praktik demokrasi.
“Saya melihat kekompakan Forbes Dapil VIII DPR Aceh begitu kuat, namun apabila kekompakan itu dijadikan kemufakatan jahat adalah hal yang dzolim. Karena mereka anggota DPR Aceh memiliki kewenangan dan kekuatan politik, apabila dilakukan dalam hal yang salah akan sangat mengerikan,” ujar Sabarudin.
Ia juga menyoroti ancaman yang diterima, termasuk ancaman penjara jika unjuk rasa tetap dilaksanakan.
“Saya melihat ini pejabat publik anti kritik, menyusun kekuatan bersama untuk mengintervensi gerakan mahasiswa. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan demokrasi,” tegasnya.
IPMAT Banda Aceh pun mempertanyakan integritas Ali Basrah yang dinilai mencoba mengintervensi gerakan mahasiswa.
Mereka menduga Ali Basrah merencanakan pencopotan jabatan ketua IPMAT jika unjuk rasa tetap dilaksanakan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Ali Basrah terkait tudingan tersebut.