Potensinews.id – Nelayan Sumsel jadi motor penggerak swasembada pangan nasional.
Dialog nelayan bersama Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) digelar dengan tema “Nelayan Sebagai Motor Penggerak Swasembada Pangan Nasional” di Hotel Swarna Dwipa, Palembang, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Acara ini mempertemukan pemerintah daerah dan para nelayan untuk menyusun strategi dalam memajukan sektor perikanan di Sumsel.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumsel, Aries Irwan Wahyu, menyatakan bahwa dialog ini bertujuan untuk memperkuat sumber daya manusia dan program kerja yang mendukung pembangunan perikanan di wilayahnya.
“Sektor perikanan memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi daerah dan nasional,” ujar Aries.
“Sumber daya perikanan adalah kekayaan alam yang menjadi sumber pangan, mata pencaharian, serta bagian dari keberlanjutan ekosistem,” kata dia lagi.
Aries menambahkan, Sumsel memiliki potensi besar dalam subsektor perikanan budidaya.
Provinsi ini dikenal sebagai penghasil patin terbesar di Indonesia.
Selain itu, produksi ikan lele Sumsel menempati peringkat keempat nasional, sementara ikan nila berada di peringkat keenam.
Sektor perikanan ini, menurut Aries, akan berperan vital dalam mendukung program makan bergizi gratis dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang sudah dicanangkan sejak 2021.
Program ini bertujuan meningkatkan kemandirian pangan dan gizi masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan dengan memanfaatkan potensi lokal.
“Pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk memberdayakan nelayan,” tegas Aries.
Ia menekankan bahwa pemberdayaan tidak hanya sebatas bantuan alat tangkap atau subsidi bahan bakar, melainkan juga melalui pendidikan, pelatihan, akses pasar, dan teknologi yang adaptif.
Aries juga menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan melalui koperasi dan perluasan jaringan distribusi, serta menciptakan regulasi yang adil untuk para nelayan.
Lydia Aseggaf, Sekretaris Jenderal DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), mengapresiasi dialog ini.
Lydia, yang didampingi Ketua DPD HNSI Sumsel Ir. Gunawan MT, menyatakan bahwa acara ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap nelayan.
“HNSI tidak bisa berjalan sendiri, harus bergandengan tangan dengan pemerintah,” kata Lydia.
Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah dan HNSI sangat penting, karena HNSI adalah wadah yang paling memahami persoalan yang dihadapi para nelayan di lapangan.
Melalui dialog semacam ini, Lydia berharap akan ada banyak solusi yang ditemukan, dan program-program pemerintah dapat tepat sasaran serta dimanfaatkan langsung oleh masyarakat nelayan di Sumsel. (Nopi)