Sumatera Selatan

Kasus Gigitan Rabies di Sumsel Melonjak 25%, PDHI Desak Sinergi Lintas Sektor

×

Kasus Gigitan Rabies di Sumsel Melonjak 25%, PDHI Desak Sinergi Lintas Sektor

Sebarkan artikel ini
Kasus Gigitan Rabies di Sumsel Melonjak 25%, PDHI Desak Sinergi Lintas Sektor
DKPP Sumsel dan instansi terkait menggelar audiensi strategis dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim di Kantor Bupati, Selasa, 1 Oktober 2025. | Ist

Potensinews.id – Kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami lonjakan signifikan.

Tercatat sebanyak 380 kasus gigitan dalam periode Januari hingga Juli 2025, meningkat 25% dari 305 kasus pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Lonjakan ini mendorong Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel dan instansi terkait menggelar audiensi strategis dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim di Kantor Bupati, Selasa, 1 Oktober 2025.

Pertemuan ini diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim, Kartika Yanti.

Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan, drh. H. Alfin Suhanda, menegaskan bahwa peningkatan kasus ini adalah sinyal serius yang menuntut langkah cepat.

Baca Juga:  Haru, Rumah Nelayan di Banyuasin Dibedah Polres Berkat Program Kapolda Sumsel

“Lonjakan kasus ini sinyal serius. Vaksinasi hewan penular rabies tidak boleh lagi setengah hati, dan ketersediaan dokter hewan di lapangan harus ditingkatkan. Rabies bukan hanya urusan kesehatan hewan, tapi menyangkut nyawa manusia,” tegas drh. Alfin.

Ia menekankan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, provinsi, dan sektor veteriner profesional menjadi kunci untuk memastikan vaksinasi massal berjalan efektif dan populasi HPR terkendali.

Sejak 2024, DKPP Sumsel telah menetapkan empat kabupaten sebagai daerah prioritas pengendalian rabies karena tingginya angka gigitan HPR: Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, dan Pali.

Beberapa langkah mitigasi agresif yang tengah disiapkan meliputi:
1. Penyusunan regulasi daerah (Perda/Perkada) tentang pemeliharaan dan pengendalian HPR.
2. Penguatan otoritas veteriner, termasuk pembangunan Puskeswan dan Rabies Center di setiap kecamatan.
3. Koordinasi lintas sektor untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi terpadu.

Baca Juga:  Warkop King Agam Buka Cabang Pertama di Palembang, Tawarkan Mie Bangladesh Otentik Khas Medan

Sekda Muara Enim, Kartika Yanti, menyatakan Pemkab berkomitmen bergerak cepat. Pihaknya akan segera membentuk Tim Pengendalian Terpadu Rabies Kabupaten dan menyiapkan regulasi daerah (Perkada).

“Target kami, setiap kecamatan di Muara Enim memiliki satu Puskeswan dan satu Rabies Center,” ujarnya.

Pemkab Muara Enim juga akan mengusulkan penambahan dokter hewan dan tenaga medis veteriner kepada pemerintah pusat untuk memperkuat layanan dasar kesehatan hewan.

Namun, Kartika menegaskan bahwa semua rencana ini memerlukan dukungan penuh dari Pemprov Sumsel dan Balai Veteriner Lampung.

drh. Alfin Suhanda kembali mengingatkan bahwa penanganan rabies tidak bisa dilakukan secara sektoral.

“Rabies hanya bisa dikendalikan lewat kerja sama lintas sektor, vaksinasi massal yang konsisten, dan SDM veteriner yang kuat. Kalau semua bergerak bersama, Sumsel bisa tekan rabies lebih cepat,” pungkasnya. (Nopi)