Potensinews.id – USBRJ latih warga olah limbah cair tahu jadi pupuk organik, dukung ekonomi sirkular.
Upaya meningkatkan kesadaran hukum lingkungan terus digalakkan melalui berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Salah satunya dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (USBRJ) dengan mengusung program pemanfaatan limbah cair industri tahu menjadi pupuk organik, sebagai langkah nyata mendukung penerapan ekonomi sirkular di tingkat masyarakat.
Judul pengabdian ini adalah “Kesadaran Hukum Lingkungan Melalui Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Menjadi Pupuk Organik Guna Mendukung Ekonomi Sirkular.”
Ruang lingkup pemberdayaan berbasis kemasyarakatan ini adalah pemberdayaan kemitraan Masyarakat, yang fokus pada Sosial Humaniora-Ekonomi Hijau. Program ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, meliputi sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, evaluasi, serta keberlanjutan program.
“Tahapan pelaksanaan sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi serta keberlanjutan program,” jelas Dr. Trisnowati Josiah, S.S, M.M, selaku ketua tim pengabdian pada hari Sabtu 8 November 2025 di dalam keterangannya.
“Kegiatan ini berlangsung pada bulan September hingga Desember 2025,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat mitra yang terdiri dari pelaku industri tahu dan warga sekitar menunjukkan antusiasme tinggi.
Kelompok ini yaitu terdiri dari masyarakat yang produktif secara ekonomi. Nama Mitra Sasarannya adalah Tahu Putih Sejahtera dengan pimpinan Mitra Bapak Winarno.
Kelompok Mitranya terdiri dari Kelompok Industri Rumah Tangga (IRT), yang berada di lokasi Jalan Sasonoloyo Gang. Pengging, RT009, Kelurahan Gunung Sulah,Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Propinsi Lampung.
Bentuk partisipasi mereka diwujudkan dengan menandatangani kesediaan menjadi mitra kerja sama dan aktif mengikuti seluruh tahapan kegiatan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Selain itu, para mitra turut berperan dengan mewajibkan warga yang selama ini terlibat dalam proses produksi tahu untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan pengolahan limbah tahu menjadi pupuk organik.
Tak hanya fokus pada pengolahan limbah, kegiatan ini juga mencakup pelatihan desain kemasan produk tahu sebagai upaya meningkatkan nilai jual dan daya saing produk lokal.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran hukum lingkungan, mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan, serta membangun kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Memberikan Solusi yang Berkelanjutan yaitu memberikan solusi yang tidak hanya mengatasi masalah sementara, tetapi juga dapat bertahan dalam jangka panjang dan memberdayakan masyarakat untuk mandiri.
Dengan pendekatan kolaboratif antara perguruan tinggi dan masyarakat, kegiatan ini menjadi contoh nyata penerapan ekonomi sirkular berbasis kearifan lokal di mana limbah bukan lagi menjadi beban, melainkan sumber daya baru untuk masa depan yang lebih berkelanjutan. (*)












