Potensinews.id – Menjelang pertandingan Home antara Bhayangkara FC dengan Persebaya sore nanti di PKOR Way Halim, Bhayangkara FC masih dibayangi dengan problem minimnya suporter.
Bhayangkara FC yang sejak ditarik Home basenya ke Lampung sudah memiliki kelompok suporter yakni Elbara. Elbara adalah suporter kandung dari Bhayangkara FC.
Tetapi sampai hari ini, justru kehadiran Elbara masih dipertanyakan karena dari pertandingan ke pertandingan tidak nampak sebagaimana suporter dari klub lain seperti Bobotoh di Bandung pendukung Persib, Bonek di Surabaya pendukung Persebaya dan kelompok suporter lainnya.
Ini memicu kecurigaan bahwa Elbara yang pada awal masuknya Bhayangkara FC di Lampung itu cukup memantik rasa optimisme akan bola mania di Lampung, justru sampai detik sepertinya telah kehilangan momen.
Di sisi lain muncul kelompok suporter yang meskipun bukan anak kandung dari Bhayangkara FC, yapi gigih untuk menghadirkan penonton minimal saat Bhayangkara FC home, yakni Sikambara.
Sikambara sebenarnya bukan hanya untuk Bhayangkara FC saja, tetapi untuk semua klub bola yang ada di Lampung. Meski demikian, Sikambara justru menjadi kelompok suporter inti saat ini yang selalu mendukung setiap pertandingan Bhayangkara FC meski belum banyak anggotanya.
Sebagai warga Lampung yang peduli dengan perkembangan bola di bumi Sai Bumi Ruwa Jurai, saya sangat berharap warga Lampung untuk bisa hadir di setiap pertandingan, minimal saat Bhayangkara FC melakukan home.
Ini bukan perkara yang mudah, tetapi bukan tidak mungkin. ada beberapa hal yang saya kira bisa dilakukan, diantaranya :
1. perubahan paradigma berpikir Manajemen.
Manajemen Bhayangkara FC harus mau mengubah paradigma berpikir. Perubahan yang dimaksud adalah bagaimana manajemen harus mau turun ke lapangan dan tidak duduk manis di singgasana untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat.
Apa sebenarnya keinginan masyarakat terhadap keberadaan Bhayangkara FC, sehingga manajemen bisa berbenah untuk bisa merangkul kembali semangat para bola mania di Lampung, sehingga bisa antusias dalam mendukung klub Bhayangkara FC.
Beberapa hal bisa dilakukan seperti Road show ke Perguruan Tinggi, sekolah-sekolah SLTA di Lampung, hadir di instansi instansi pemerintah, pemasangan baliho di setiap. Lokasi strategis di Bandar Lampung dll.
Sangat miris menjelang pertandingan Bhayangkara FC home, sulit didapatkan informasi kapan tanggal main, di mana main, dan jam berapa main. Ini sangat ironis bagi publikasi terkait kehadiran Bhayangkara FC di Lampung.
2. Perubahan Jadwal Pertandingan.
Jadwal pertandingan juga sangat mempengaruhi antusias penonton. Sebagaimana kita ketahui, jadwal pertandingan home Bhayangkara FC selama ini selalu jatuh pada hari kerja di tengah weekend. Ini juga sangat berpengaruh bagi kehadiran suporter.
Andaikata jadwal bisa diundur pada akhir weekend di mana masyarakat kita sudah libur saya kira hasilnya akan berbeda. Begitu juga andaikata jadwalnya bisa dirubah pada malam hari.
Perubahan ini sangat penting agar para bola mania di Lampung punya waktu yang cukup dan tidak terganggu dengan aktivitasnya untuk memberikan dukungan kepada Bhayangkara FC.
3. Menghadirkan Ikon Bhayangkara ke masyarakat.
4. Reduksi tiket untuk komunitas
Yang dimaksud adalah bagaimana manajemen bisa hadir di setiap event yang diadakan oleh masyarakat dengan menghadirkan beberapa pemain Bhayangkara FC yang itu kemudian kita kenalkan kepada masyarakat. Dengan demikian setidaknya antara manajemen Bhayangkara FC, pemain dan masyarakat ada chemistry yang luar biasa.
Inilah beberapa hal yang saya kira penting dilakukan oleh manajemen agar suporter Bhayangkara FC bisa hadir di setiap pertandingan pertandingan minimal pertandingan home.
Jika kita melihat saat ini, justru Sikambaralah yang begitu gigih melakukan dialog, diskusi dan juga mendorong parabola mania untuk senantiasa hadir di saat Bhayangkara FC bertanding.
Saya kira manajemen perlu melihat dengan jernih bahwa selain Elbara yang mati suri karena mungkin hanya dimobilisasi keberadaannya, dan Sikambara yang tumbuh dari aspek ketulusan akan perkembangan bola, harus lebih diperhatikan. Inilah sisi lain yang harus dirombak dari paradigma berpikir manajemen Bhayangkara FC. Semoga sore ini Bhayangkara FC bisa meraih poin penuh
Oleh Ma’ruf Abidin












