Profil Kota Bandar Lampung Tuan Rumah HUT Ke-22 APEKSI

  • Bagikan

Kantor Wali Kota Bandar Lampung dan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemkot Bandar Lampung. ISTIMEWA


POTENSINEWS.ID – Kota Bandar Lampung akan menjadi tuan rumah peringatan HUT Ke-22 APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) pada bulan Mei 2022.

APEKSI beranggotakan 98 wali kota yang terbagi dalam 6 Komwil dan 6 Wilayah. Kota Bandar Lampung berada di Komwil II/Wilayah II.

Kota Bandar Lampung yang dikenal dengan julukan Kota Tapis Berseri, berdiri sejak tahun 1682 dan merupakan ibu kota Provinsi Lampung.

Sebagai pintu gerbang Sumatera di bagian selatan, penduduk Kota Bandar Lampung terpadat ketiga di Pulau Sumatera setelah Medan dan Palembang.

Berikut profil singkat Kota Bandar Lampung yang saat ini dipimpin Eva Dwiana dan Deddy Amarullah.

Statistik sektoral tahun 2021 ini dirangkum dari data yang disajikan Diskominfo Kota Bandar Lampung.

Kepegawaian

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemkot Bandar Lampung dari tahun 2017 hingga Januari 2021 sebanyak 8.346 Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun 2020 lalu dimana jumlah PNS sebanyak 8.767 orang.

PNS perempuan lebih banyak 5.607 orang (67,18%) dibandingkan PNS pria sebanyak 2.739 orang (32,82%).

Tingkat pendidikan PNS didominasi oleh sarjana mencapai 54,64% dari total PNS. Sedangkan PNS dengan tingkat pendidikan S3 (Doktor) hanya ada dua orang.

Pada kelompok usia, jumlah PNS berusia di atas 50 tahun mencapai 44,82%, sedangkan semakin muda kelompok umurnya semakin sedikit.

Berdasarkan golongan, PNS Golongan saya memiliki jumlah paling sedikit yaitu 87 orang. Sedangkan PNS golongan III merupakan yang paling banyak 4.676 orang.

PNS golongan III dengan kelompok usia 36-40 tahundan 41-45 tahun merupakan yang terbanyak (22,08% dari total seluruh PNS).

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Retribusi Daerah Kota Bandar Lampung pada tahun 2020 mencapai Rp25.725.636.298. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp29.661.488.635.

Pajak Daerah pada tahun 2020 sebesar Rp410.455.262.268. Seperti halnya Retribusi Daerah, Pajak Daerah juga mengalami penurunan dibanding tahun 2019 sebesar Rp480.420.914.001.

Baca Juga:  KRAPSI Wali Kota Cup 2: Eva Dwiana Dorong Perenang Muda Raih Prestasi Tertinggi

Laba BUMD Kota Bandar Lampung tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 23,28% dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tahun 2020 laba BUMD mencapai Rp21.276.185.222 sementara pada 2019 sebesar Rp17.258.775.203.

Kependudukan

Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 197.22 km² memiliki 20 kecamatan dan 126 kelurahan.

Hingga Januari 2021 Kota Bandar Lampung penduduknya 1.185,743 jiwa.

Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 607.964 (51%) dan perempuan sebanyak 583.658 (49%).

penduduk Kota Bandar Lampung berusia produktif. Dimana kelompok usia ini adalah mereka yang terlibat aktif di lapangan pekerjaan.

Penduduk Kota Bandar Lampung terdiri dari berbagai agama dan Islam adalah agama terbesar sebesar 93,30 %. Sementara aliran kepercayaan hanya 0,0007% saja.

Jumlah pemeluk agama Islam (1.111.769), Protestan (40.810), Katolik (19.780), Hindu (3.444), Buddha (15.793), Konghucu (18), Aliran Kepercayaan (8) orang.

Fasilitas Kesehatan

Pada tahun 2020, jumlah rumah sakit di Kota Bandar Lampung sebanyak 19 rumah sakit.

Terdiri dari 7 Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), 6 Rumah Sakit Umum Swasta, 2 Rumah Sakit Mata, 2 Rumah Sakit TNI/POLRI, dan 2 Rumah Sakit Umum Daerah.

Jumlah puskesmas sebanyak 31 yang tersebar di 20 kecamatan. Terdiri dari 18 Puskesmas Non Rawat Inap (58%) dan 13 Puskesmas Rawat Inap (42%).

Terdapat 704 Posyandu dan 126 Poskeskel yang tersebar di 126 kelurahan se-Kota Bandar Lampung.

Pertanian

Kota Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung, selain pusat perdagangan barang dan jasa, juga memiliki komoditas pertanian.

Produksi Padi Kota Bandar Lampung pada tahun 2020 mencapai 7.110,1 ton, Jagung 1.043,22 ton, Kacang Tanah 8,17 ton, Ubi Kayu 124,6 ton, Ubi Jalar 117,9 ton, dan Kacang Hijau 0,98 ton.

Jumlah produksi tanaman buah terbanyak di Kota Bandar Lampung adalah Pisang sebanyak 235.975 ton, Pepaya 227.538 ton, dan Durian 218.990 ton.

Sedangkan tanaman buah dengan jumlah produksi paling sedikit adalah Duku sebanyak 21 ton, nenas 36 ton, dan duku 21 ton.

Baca Juga:  Idul Adha Penuh Berkah, Masjid Al Iman Gedong Meneng Kurban 9 Sapi dan 20 Domba

Jumlah produksi tanaman sayuran paling banyak adalah Jamur sebanyak 21.345 ton, sedangkan yang paling sedikit adalah Ketimun sebanyak 24 ton.

Perikanan

Di tahun 2015 produksi ikan air tawar mencapai 463,5 ton atau naik sebesar 72,5 ton dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Namun sepanjang tahun 2016 hingga 2019 mengalami tren penurunan.

Di tahun 2019 produksi ikan air tawar sebesar 115,55 ton kemudian naik lagi pada tahun 2020 menjadi 131,4 ton.

Produksi ikan laut basah pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 menunjukkan tren naik-turun dan produksi selalu di atas 30.000 ton.

Akan tetapi mengalami penurunan drastis pada tahun 2016 menjadi 609,18 ton dan pada tahun 2017 produksi hanya tercatat sebesar 447,97 ton.

Kemudian produksi naik lagi sampai dengan tahun 2020 menjadi 3.232,03 ton.

Perindustrian dan Investasi

Pada Januari 2021 terdapat 1.890 unit IKAHH (Industri Kimia, Agro, dan Hasil Hutan) dan 1.405 unit ILMEA (Industri Logam, Mesin, Elektronik, dan Aneka).

Jumlah tenaga kerja jenis usaha IKAHH sebanyak 11.286 orang. Sedangkan jumlah tenaga kerja jenis usaha ILMEA sebanyak 8.111 orang.

Industri Kecil

Jumlah industri kecil jenis IKAHH pada Januari 2021 sebesar

1.890 unit industri. Sedangkan jumlah industri kecil jenis ILMEA sebesar 1.405 unit industri.

Investasi industri kecil jenis IKAHH mencapai Rp131.555 miliar. Sedangkan investasi industri kecil jenis ILMEA mencapai Rp121,943 miliar.

Nilai produksi industri kecil jenis IKAHH mencapai Rp391,66 miliar. Sedangkan nilai produksi industri kecil jenis ILMEA sebesar Rp520,257 miliar.

Industri Menengah

Jumlah industri menengah jenis IKAHH pada bulan Januari 2021 sebanyak 154 unit industri. Sedangkan jumlah industri menengah jenis ILMEA hanya sebanyak 43 unit industri.

Industri Rumah Tangga

Pada Januari 2021 jumlah industri rumah tangga jenis IKAHH sebanyak 4.2519 unit industri. Sedangkan jumlah industri rumah tangga jenis ILMEA sebanyak 3.645 unit industri.

Koperasi dan UKM

Koperasi Aktif

Baca Juga:  Pemkot Bandar Lampung, Apresiasi Kegiatan Tasyakuran Dan Santunan Anak Yatim-Piatu, Komunitas Wartawan Kota Bandar Lampung

Koperasi aktif di Kota Bandar Lampung berdasarkan Peraturan Menteri Nomor: 23/Per/M.KUKM/IX/2015 sebanyak 168 unit koperasi.

Jumlah Koperasi paling banyak terdapat di Kecamatan Teluk Betung Utara sebanyak 27 unit koperasi (16,07%), sedangkan pada Kecamatan Tanjung Senang tidak terdapat koperasi aktif.

Koperasi Non Aktif

Jumlah non aktif sebanyak 494 unit koperasi dengan jumlah koperasi non aktif sebanyak sebanyak kecamatan Teluk Betung Utara 59 unit (11,94%) dan koperasi Tanjung Karang Pusat 51 unit (10,32%).

Jumlah koperasi non aktif paling sedikit yaitu Kecamatan Teluk Betung Timur sebanyak 5 koperasi (1,01%).

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Kota Bandar Lampung memiliki 37.979 usaha mikro, 15.580 usaha kecil, dan 5.447 usaha menengah yang tersebar di 20 kecamatan.

Usaha Mikro paling banyak ada di Tanjung Karang Pusat sebanyak 3.167 unit usaha mikro, sedangkan yang paling sedikit ada di Teluk Betung Timur sebanyak 1.405 unit usaha.

Usaha Kecil paling banyak terdapat di Enggal sebanyak 945 unit usaha, paling sedikit di Teluk Betung Utara sebanyak 636 unit usaha.

Usaha Menengah paling banyak terdapat di Tanjung Karang Pusat sebanyak 342 unit usaha, paling sedikit di Teluk Betung Barat 220 unit usaha.

Pariwisata

Kota Bandar Lampung menawarkan pariwisata panorama alam, wisata bahari, bangunan bersejarah, hotel, dan mal.

Jumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang tercatat di Dinas Pariwisata terus mengalami peningkatan sejak tahun 2017.

Namun pada tahun 2020 tren kunjungan wisatawan mengalami penurunan kejadian pandemi Covid-19.

Wisatawan Domestik

Pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 412% atau 599.460 wisatawan. Pada tahun 2019 kembali naik 78% atau 1.064.493 wisatawan.

Namun pada tahun 2020 turun sebesar 30% menjadi 819.492 wisatawan.

Wisatawan Mancanegara

Jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2018 mengalami kenaikan hingga 1,254% atau 4.589 wisatawan.

Pada tahun 2019 kembali naik hingga 384% menjadi 22.218 wisatawan, dan pada tahun 2020 turun hingga 92% hanya 1.767 wisatawan. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *