Potensinews.id – Kober jadi tuan rumah workshop penerjemahan dan adaptasi naskah drama.
Rumah Kebudayaan Kober akan menjadi tuan rumah bagi Workshop Penerjemahan dan Adaptasi Naskah Drama, sebagai bagian dari upaya revitalisasi Bahasa Lampung.
Workshop ini dijadwalkan berlangsung selama 2 hari, yakni 16 dan 17 Maret 2024, di ruang/galeri pameran Taman Budaya Lampung.
Workshop tersebut akan dipimpin oleh 4 narasumber yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya masing-masing.
Mereka adalah Alfatih Novriadi (Dosen dan Penerjemah Naskah Drama), Imas Sobariah (Pamong Budaya dan Penulis Naskah Drama).
Lalu, Iswadi Pratama (Sutradara dan Penyair), dan Ari Pahala Hutabarat (Sutradara dan Penyair).
Alexander Gebe, selaku ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju puncak event.
“Masih akan ada beberapa workshop lagi setelah workshop penerjemahan naskah drama ini,” ujarnya, Rabu, 13 Maret 2024.
Workshop ini memiliki tujuan utama untuk memberikan bekal kepada peserta dalam menulis, menerjemahkan, dan mengadaptasi naskah drama.
Selain itu, workshop ini juga dijadikan sebagai sarana untuk memajukan Bahasa Lampung.
“Keempat narasumber kami diundang untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang berbagai aspek penerjemahan,” ungkap Gebe.
Materi yang akan disampaikan mencakup hakikat dan struktur naskah drama, interpretasi, kontekstualisasi, dan adaptasi naskah drama.
“Sampai kepada teks drama dan lokalitas budaya, serta revitalisasi Bahasa Lampung melalui naskah drama,” tandas Gebe.
Menyulam Bahasa, Kober Tuan Rumah Workshop Naskah Drama
Sekadar informasi, nantinya peserta diharapkan dapat memahami aturan penulisan dan penerjemahan naskah drama secara menyeluruh.
Mereka juga diingatkan akan pentingnya memahami hermeneutika serta mampu mengadaptasi perbedaan kultural antar masyarakat yang terdapat dalam naskah drama.
Selama 2 hari workshop, peserta diharapakan dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang proses penerjemahan dan adaptasi naskah drama.
Semoga rangkaian program ini, bertajuk “Menatap Tubuh Bahasa: Festival Seni Bahasa Lampung”, dapat terselenggara dengan baik.
Hingga memberikan kontribusi positif dalam melestarikan Bahasa Lampung melalui naskah drama dan karya seni teater.