Bandar Lampung (Potensinews.id) — Kebijakan Publik KAMMI Daerah Bandar Lampung menanggapi issue hangat mengenai kenaikan pemerintah menaikan harga kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih dengan alasannya yaitu, APBN kian terbebani dengan anggaran subsidi yang menurut kami kebijakan ini otomatis akan menambah penderitaan rakyat ditengah belum stabilnya ekonomi saat ini akibatkan oleh pandemic Covid-19.
Kedatangan bapak Jokowi ke pasar pasir gintung, tidak memberikan dampak berarti bagi masyarakat pasar pasir gintung. Meski langsung bertemu dengan RI 1, masyarakat pasar pasir gintung tetap menolak kenaikan BBM bersubsidi.
Mereka banyak mengeluhkan tentang bahan pokok yang sudah mulai merangkak naik, jasa layanan transportasi yang terpaksa menaikkan tarif, bahkan masyarakat mengeluhkan kebutuhan untuk anak tak dapat tercukupi.
Baca Juga: Terpilih Kembali, Riko Amir Pimpin IWO Lampung Lima Tahun Kedepan
“BBM naik lagi, susu tak terbeli” ungkap salah satu penyedia jasa ojek pengkolan.
Bahkan, masyarakat membandingkan kenaikkan BBM yang begitu signifikan di era pemerintahan ini dengan sebelumnya.
“Kalau dulu naik paling hanya 500. Sekarang sampai 2.400″ ungkap penyedia jasa transportasi. Pak Jokowi belum sampai rumah (dari kunjungan ke pasar pasir Gintung, BBM sudah dinaikkan)” keluh salah satu ibu pedagang di pasar pasir Gintung.
Departemen Kebijakan Publik KAMMI Daerah Bandar Lampung membenarkan aksi kreatif dengar pendapat ini ke masyarakat pasar, ini adalah salah satu parameter bahwa kenaikan bahan bakar ini bukanlah kebijakan yang tepat melainkan sebuah hal yang membuat pertentangan dengan kemauan dan kemampuan rakyat banyak, ditambah kita khawatir bahwa kenaikan BBM akan berdampak pada terjadinya inflasi.
Padahal kita sedang berjuang bersama memulihkan kembali perekonomian dampak dari Pandemi. (**)
Respon (1)