Lampung Selatan (Potensinews.id) – Lembaga Pemberdayaan Masyrakat (LPM) Provinsi Lampung menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Rabu (9/11/22).
Menurut Sekretaris LPM Provinsi Lampung Ali Sopian., SH, bantuan sembako dilakukan di sejumlah titik lokasi banjir diantaranya di Desa Talang, Kecamatan Way Sulan, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Desa Senderan Kecamatan Sidomulyo.
“Allhamdulillah kami dari LPM Provinsi LPM bisa turun ambil bagian membantu para korban banjir di beberapa kecamatan di Lampung Selatan,” tegas Ali Sopian kepada awak media, Rabu 9 November 2022.
Ali Sopian mengatakan sembako yang diberikan merupakan bantuan langsung Ketua LPM Provinsi Lampung Drs Ahmad Bastian Sy, yang juga merupakan Anggota DPD RI dari Provinsi Lampung.
“Kami berharap bantuan ini dari Ketua DPD LPM Lampung bang Ahmad Bastian ini dapat meringankan beban warga dan warga korban banjir bisa segera bangkit dan pulih seperti sediakala,” jelasnya.
Dalam penyerahan bantuan tersebut kata pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini, pihaknya menyerahkan kepada pihak pamong setempat dan juga melalui posko-posko bencana yang ada di wilayah tersebut.
“Tadi bantuan kita serahkan melalui pamong ada yang diterima kadesnya dan ada juga yang kita salurkan melalui posko-posko bencana,” tegasnya.
Turut serta dalam pemberian bantuan sembako LPM Provinsi Lampung diantaranya Wakil Sekretaris DPD LPM Provinsi Lampung Arista Trisnandi, Bursoni, Irma Syafitri, A. Faanzir Zarami, Sumarna dan beberapa pengurus lainnya.
Diketahui pada Kamis 27 Oktober 2022 Kabupaten Lampung Selatan dilanda banjir.
Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi itu telah berdampak terhadap sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Selatan.
Setidakanya tercatat ada sekitar 697 rumah warga yang terendam banjir. Banjir juga telah menyebabkan 2 rumah rusak berat dan 2 rumah rusak sedang.
Selain itu ada 1 rumah ibadah terdampak, 2 jembatan rusak dan 2 titik tanggul jebol. Atas bencana tersebut ada sebanyak 200 warga terpaksa harus mengungsi. (Red)