Potensinews.id — Proses seleksi terbuka (selter) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Utara mulai mengerucut. Dari enam peserta yang mengikuti uji kompetensi (Ukom), hanya satu nama yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) oleh tim asesor panitia seleksi, yakni Dr. Desyadi, SH., MH.
Desyadi, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Lampung Utara, memperoleh nilai tertinggi 80,28, mengungguli lima peserta lainnya yang seluruhnya berada pada kategori masih memenuhi syarat (MMS).
Peserta lain mencatat nilai di bawah 77, mulai dari Mirza Irawan Dwi Atmaja (76,39) hingga Perdana Putra (70,83).
Hasil tersebut menempatkan Desyadi sebagai kandidat paling siap dari sisi kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural.
Nama Desyadi bukan sosok asing di lingkungan birokrasi Lampung Utara. Lulusan doktor hukum ini telah meniti karier sejak 2006 dan dikenal memiliki rekam jejak panjang di bidang perencanaan serta pengelolaan keuangan daerah.
Ia pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, antara lain Kabid Anggaran BPKAD (2014), Sekretaris BPKAD (2017), kemudian dipercaya memimpin Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (2019) sebelum akhirnya menakhodai BPPRD.
Konsistensi dan keahlian Desyadi di bidang pengelolaan fiskal dan tata kelola keuangan daerah menjadi nilai lebih yang relevan dengan tugas seorang Sekda.
Seleksi kali ini diikuti oleh sejumlah pejabat berpengalaman dari berbagai daerah, seperti Mirza Irawan Dwi Atmaja (Asisten Bidang Umum Tubaba), Intji Indriati (Asisten Pemerintahan Lampung Selatan), dan Khairul Anwar (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Lampung Utara). Namun, dari hasil UKOM, hanya Desyadi yang dinilai memenuhi standar kelayakan penuh untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Menurut sejumlah pengamat birokrasi, hasil tersebut bukan kejutan.
“Desyadi dikenal tenang dan tegas dalam mengelola kebijakan fiskal daerah. Ia paham arah pembangunan Lampung Utara dari sisi anggaran,” ujar seorang sumber di lingkungan Pemkab setempat.
Dengan capaian di atas 80, Desyadi tidak hanya memenuhi syarat administratif, tetapi juga menunjukkan kapabilitas substansial sebagai calon Sekda yang berintegritas, visioner, dan mampu mengoordinasikan lintas sektor.
Usai UKOM, keenam peserta akan melanjutkan ke tahap penilaian makalah dan wawancara. Namun, posisi Desyadi yang lebih dulu meraih status “memenuhi syarat” menjadi modal psikologis dan teknokratis tersendiri dalam proses lanjutan.
“Desyadi punya reputasi bekerja dalam diam tapi hasilnya nyata. Pendekatannya selalu berbasis data dan aturan,” kata seorang pejabat eselon II yang enggan disebut namanya.
Dengan nilai tertinggi dan status kelayakan penuh, Dr. Desyadi kini menapaki peluang terbesar menuju kursi Sekda Lampung Utara.
