Bandar Lampung (Potensinews.id) – SMA Tunas Mekar Indonesia (TMI) Bandar Lampung, menggelar 2022 Afternoon Kafe, di lapangan bola basket sekolah setempat, Kamis (6/10/2022).
Kegiatan afternoon kafe dengan menjajakan sejumlah makanan khas dari daerah Indonesia bagian timur, itu disambut antusias masyarakat Kota Bandar Lampung.
Tak hanya menjajakan makanan dan minuman, kegiatan yang juga diramaikan wali murid itu, juga menghadirkan aksi seni yang dibawakan para siswa sekolah setempat.
Kepala SMA TMI Bandar Lampung, Tri Puji Astuti, S.Si., M.Pd, mengatakan afternoon kafe merupakan agenda tahunan sebagai ajang silaturahmi antarwarga sekolah.
Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan ini berkembang sehingga menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu warga SMA TMI Bandar Lampung.
“Ide kegiatan ini datangnya dari wali murid. Mulanya pada pembagian rapor siswa waktu itu, wali murid yang antre ingin tidak merasakan bosan menunggu,” katanya.
“Agar tidak bosan menunggu pembagian rapor, muncul ide bagaimana bisa terdapat semacam kafe di lingkungan sekolah yang juga dikelola oleh siswa,” sambung dia.
Menurut dia, banyak hal positif didapat dari kegiatan tersebut. Selain mengajarkan siswa berwirausaha, kegiatan ini juga mengajarkan kolaborasi antarsiswa.
“Afternoon kafe ini seperti kafe-kafe pada umumnya. Di sini terdapat juru masak, pelayan, hingga kasir. Di situlah mereka saling berkolaborasi,” ujar dia.
Selain hal tersebut, kegiatan ini juga bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) melalui 5P, yakni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
“Penguatan Kurikulum Merdeka ini khusus bagi siswa kelas 10. Sedangkan bagi siswa kelas 11 dan 12 mengajak siswa untuk critical thinking,” tuturnya.
Sementara ketua pelaksana kegiatan Azis Maulana, S.Pd menambahkan, 2022 Afternoon Kafe SMA TMI mengusung tema The Miracle of Indonesia.
Katanya, tema ini sejalan dengan apa yang ditampilkan oleh para siswa. Setidaknya ada empat masakan dari Indonesia bagian timur yang disuguhkan pada kegiatan.
“Makanan dijajakan di sini berasal dari Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Sulawesi. Kesemuanya itu berasal dari daerah Indonesia bagian timur,” katanya.
Menurutnya, afternoon kafe ini terbuka untuk umum. “Kalau penyelengggara dari SMA TMI. Tetapi untuk pengunjungnya siapa saja boleh datang,” ujarnya.
Salah satu tim afternoon kafe yang juga siswa SMA TMI, Muhammad Nino, mengatakan, menyajikan makanan daerah timur menjadi tantangan ia bersama tim.
Menurutnya, mendapatkan resep makanan dari daerah tersebut berselancar di dunia maya, yang selanjutnya dipraktikkan bersama tim.
Butuh waktu sekitar tiga hari untuk mempelajari masakan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelum benar-benar ditampilkan pada kegiatan afternoon kafe.
“Awalnya kami gagal mencoba membuat masakan dari NTT. Setelah tiga hari mencoba, kami baru berhasil. Itulah tantangannya,” kata dia.
Katanya, ada tiga jenis makanan dan satu jenis minuman disajikan pada afternoon kafe, meliputi jagung nusantara, bakwan jagung, dan nasi sei sapi sambal matah.
“Kalau untuk jenis minumannya adalah hasil kreasi kami yang juga berasal dari Nusa Tenggara,” ujar pria berwajah tampan tersebut. (***)