Potensinews.id, JAKARTA – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menunjukkan komitmen inklusifitas dengan menerima dua personel penyandang disabilitas melalui jalur penerimaan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 2024.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Polisi Dedi Prasetyo, mengungkapkan bahwa dari 226 peserta yang lolos tahap awal seleksi SIPSS, tiga di antaranya adalah penyandang disabilitas.
Dua diantaranya berhasil melewati tahap akhir seleksi, menunjukkan prestasi setara dengan peserta reguler.
Kedua penyandang disabilitas tersebut memiliki latar belakang pendidikan sarjana kedokteran dan sarjana pendidikan dengan kompetensi di bidang teknologi dan informasi.
Mereka akan ditempatkan dalam penugasan khusus, satu sebagai dokter dan satu sebagai operator di bidang teknologi informasi.
“Pekerjaannya lebih banyak ke staf, staffing, maupun kelompok-kelompok operator,” ungkap Dedi Prasetyo, Sabtu, 2 Maret 2024.
Menariknya, penugasan ini menunjukkan bahwa kehadiran penyandang disabilitas dapat diintegrasikan secara efektif dalam berbagai fungsi kepolisian.
Dedi menambahkan bahwa seluruh peserta SIPSS, termasuk penyandang disabilitas, akan memulai pendidikan pada 5 Maret 2024.
Dalam tahap ini, Polri memastikan bahwa siswa difabel dan reguler diperlakukan setara, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
Keputusan untuk membuka rekrutmen SIPSS bagi kalangan disabilitas merupakan bagian dari kebijakan inklusif Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Selain itu, Polri berencana untuk memberikan kesempatan kepada kalangan difabel untuk mengikuti seleksi pendidikan pembentukan bintara mulai tahun ini.
Sebagai langkah konkret, pada tahun 2023, Polri telah menerima seorang polisi wanita penyandang disabilitas lulusan D3 manajemen perusahaan.
Ia bertugas sebagai Arsiparis di Polda Sumatera Selatan, menunjukkan komitmen Polri untuk terus melibatkan penyandang disabilitas dalam berbagai bidang kepolisian. (Virgo/Jon)
