Pesawaran (Potensinews.id) — Kepala Desa Kunyaian, Kecamatan Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, membantah terkait adanya pemotongan Bantuan Langsung Tunai Bahan Bakar Minyak (BLT BBM).
Sebelumnya, Sejumlah pemberitaan mencuat terkait Kepala Desa dan aparaturnya memotong bantuan BLT BBM yang diterima kurang lebih 46 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Mendapati informasi tersebut, awak media Potensinews.id mencoba mengecek kebenarannya, namun Kepala Desa tidak berada di tempat.
Melalui sambungan Via telepon Potensinews.id mencoba mengubungi Kepala Desa Kunyaian, Okta, dirinya mengatakan bahwa sedang tidak ada di Kunyaian.
“Iya mas kebetulan saya lagi gak di Kunyaian, saya lagi di Bandar Lampung sedang mengurus anak pindah asrama sekolah,” ucap Okta dalam telepon. Jum’at (30/9/22).
Saat di tanya perihal pemotongan BLT BBM, Okta dengan tegas membantah tidak benar adanya potongang BLT BBM, itu semua inisiatif warga untuk bayar ongkos mobil.
“Tidak ada potongan, Inisiatif warga mengumpulkan dana utk bayar ongkos mobil, dan untuk hal berupa pemotongan uang rokok dan lain-lain itu saya tegaskan tidak ada,” katanya.
Lanjutnya, mungkin bisa dikatakan ini miss komunikasi, karena setiap ada bantuan dalam bentuk apapun, kami langsung mengumpulkan penerima bantuan untuk persiapan pencairan selama ini supaya masyarakat lebih mudah.
“Saya menghimbau masyarakat untuk berangkat bersamaan, jangan ada yg pakai kendaraan roda dua mengingat lokasi lumayan jauh dan mengantisipasi hal-hal yg tidak diinginkan, ” terangnya.
Okta menambahkan, Supaya tidak perlu antri lama, ia selalu meminta aparat untuk menuju kantor pos lebih dahulu dan untuk mengawal langsung.
“Jadi kalau sekarang ada bahasa aparat melakukan pemotongan, mungkin itu hanya hembusan (entah itu dari dalam atau luar desa) tidak perlu terlalu di tanggapi dengan sedemikian rupa yang penting kita tetap dengan prosedur dan berkomitmen untuk selalu maksimal melayani dan mempermudah masyarakat, ” pungkasnya.
Disisi lain Penerimaan BLT BBM yang enggan disebutkan namanya mengatakan, perihal bantuan BLT BBM tidak adanya potongang seperti yang diberitakan sebelumnya.
“Tidak ada pak bantuan kami dipotong yang ada kami iuran atas inisiatif sendiri untuk biaya sewa mobil untuk ke kantor pos, dan juga kan ada yang perlu dikirim lewat internet, sedangkan kami tidak punya Hp besar (android) jadi kami minta tolong sama aparat setempat untuk mempermudah kami beli, ” ungkap Penerima BLT BBM.
Lanjutnya, jujur selama ini setiap ada bantuan kami selalu di permudah, datang, dapat uang, lalu pulang, jadi kami berinisiatif untuk mengganti kuota aparatnya, apa salah nya, walaupun mereka tidak minta, jadi inti nya kalau aparat atau Bu Lurah sama sekali tidak minta.
Ketua BPD Desa Kunyaian, M.Thohir, saat dikonfirmasi via telepon menyayangkan adanya pemberitaan yang seolah menyudutkan pemerintah desa.
“Biasa terjadi di masyarakat hal-hal yang kadang menimbulkan sedikit kesalah fahaman tetapi kita harus berfikir positif,” katanya.
Masih menurut M. Thohir, untuk Desa Kunyaian selama ini kepada Masyarakat Bagaimana kemungkinan bisa di lihat sendiri, dan jangan karena satu hal dapat mengakibatkan perpecahan.
“Di Desa Kunyaian ini masyarakatnya sangat guyup, sangat kekeluargaan kalau ada yang tidak suka dengan kekeluargaan di kunyaian, ya gitu jadinya, berusaha memecah belah,” tandasnya. (***)