Potensinews.id – May Day aksi unjuk rasa di Lampung tuntut perubahan.
Pada peringatan hari buruh internasional atau May Day, ratusan massa memenuhi Tugu Adipura, Kota Bandarlampung, Rabu, 1 Mei 2024, untuk menyuarakan tuntutan.
Unjuk rasa juga terjadi di depan DPRD Provinsi Lampung, menyoroti beberapa isu penting yang mempengaruhi buruh dan pekerja migran.
Tuntutan utama para peserta unjuk rasa adalah pencabutan UU Cipta Kerja bersama dengan peraturan pelaksanaannya, menolak politik upah rendah, serta menegakkan perlindungan yang adil terhadap buruh migran, termasuk kesetaraan gender.
Salah satu sorotan dalam aksi ini adalah kehadiran Putra Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPP PWDPI), M Nurullah Roni Salim, yang dikenal dengan panggilan akrab Fauzan Arrasyid.
Fauzan, seorang mahasiswa dari Perguruan Tinggi Malahayati Lampung, Fakultas Hukum Pidana, menyatakan bahwa partisipasinya dalam aksi tersebut adalah sebagai bentuk solidaritas dengan para buruh.
Fauzan menjelaskan bahwa tuntutan mereka tidak hanya terbatas pada pencabutan UU Cipta Kerja.
Namun juga mencakup ratifikasi konvensi ILO 190, penolakan terhadap union busting, penegakan hak-hak pekerja rumah tangga, serta beberapa aspek penting lainnya seperti reformasi pendidikan, reforma agraria, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Selain menyuarakan aspirasi, Fauzan dan rekan-rekannya juga melaksanakan kegiatan bakti sosial.
Termasuk konsultasi hukum dan kesehatan gratis, serta pembagian pakaian layak pakai kepada yang membutuhkan.
“Ini merupakan langkah konstruktif untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak,” ungkapnya.
Dengan demikian, aksi unjuk rasa pada May Day 2024 di Provinsi Lampung tidak hanya merupakan panggilan untuk perubahan.
Tetapi juga menjadi platform untuk bertindak nyata demi kesejahteraan bersama.
Dengan harapan suara mereka didengar dan tindakan konkret dapat diambil untuk memenuhi tuntutan yang disampaikan.
