Potensinews.id – Protes jalan rusak vs joget Wakil Bupati Lamtim.
Kontroversi pasca protes warga terhadap kondisi jalan rusak di Kecamatan Sukadana, sebuah foto yang diduga menunjukkan Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi, dan istrinya sedang bernyanyi gembira viral di media sosial.
Foto tersebut pertama kali diunggah dalam status WhatsApp hingga menjadi bahan perdebatan di kalangan masyarakat.
Pada Selasa, 23 April 2024, tangkapan layar unggahan status itu mulai tersebar di berbagai grup WhatsApp.
Dalam foto, menunjukkan pasangan itu tengah berjoget dan bernyanyi, yang dianggap kurang sensitif terhadap kekhawatiran warga terhadap infrastruktur jalan yang rusak.
Dalam unggahan WhatsApp yang diduga milik salah satu istri pejabat Lamtim yang menyertai foto, terdapat kalimat yang dianggap merendahkan keluhan masyarakat terhadap keadaan jalan.
Kalimat itu menyampaikan pesan yang terkesan meremehkan protes warga, dengan menyoroti pembayaran atas video yang viral.
“Kita nyanyi dulu. Lihat video-video yang viral yang tunggangi orang pengen jatuhkan orang dengan dibayar berapa ya haha.
“Kami bukan tidur, (tapi) kerja mikirin Lamtim. Itu jalan sudah dianggarkan tapi belum dibangun.
“Itu ada waktu proses kerjanya, bukan ngomong langsung dibangun ya.
“Kasian ya demi jatuhkan, orang dibayar diviralkan. Istighfar saudara-saudaraku,” tulisnya, dikutip pada Selasa, 23 April 2024.
Reaksi terhadap unggahan ini sangat bervariasi di kalangan masyarakat Lampung Timur.
Beberapa kalangan merasa kecewa dan marah, menilai bahwa sikap yang ditunjukkan oleh pejabat dan pasangannya tidak pantas dan tidak menghormati perasaan warga yang sudah lama menanti perbaikan jalan.
Namun, ada juga pendapat yang berbeda, menyatakan bahwa mungkin foto tersebut diambil dalam konteks yang salah, dan tidak seharusnya menjadi perdebatan publik yang besar.
Setelah foto itu menjadi viral, masyarakat berusaha mencari informasi lebih lanjut tentang unggahan tersebut.
Sayangnya, status WhatsApp istri pejabat yang terkait dengan foto sudah tidak dapat diakses lagi.
Peristiwa itu diketahui terjadi setelah Rapat Paripurna istimewa DPRD dalam rangka HUT ke-25 Kabupaten Lampung Timur.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai kontroversi ini.
